Dalam kehidupan ini, hampir pasti ada orang yang menyakiti anda, apakah terkait diri, harta atau keluarga anda.
Bahkan terkadang ujian-ujian yang terkait gangguan orang itu berat sekali. Maka ringankanlah rasa sakit dalam diri anda, dan ketahuilah bahwa mereka tidak akan bisa menguasai anda kecuali atas titah dan kehendak Allah Ta’ala.
Mungkin gangguan-gangguan itu muncul disebabkan dosa dosa anda, maka mohon ampunlah kepada Allah atas dosa2 itu…
Atau mungkin itu adalah bala’ dan ujian, maka bersabarlah dan mohonlah pertolongan kepada Allah Ta’ala untuk menyelesaikannya…
Ambillah ibroh dan pelajaran dari kisah orang-orang mukmin terdahulu saat mereka ditimpa bala’ dan ujian.
Maka seberat apapun gangguan orang kepada anda tidak akan melebihi beratnya gangguan saudara-saudaranya Nabi Yusuf kepada beliau. Allah Ta’ala berfirman:
وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ
“Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?” ( Al Furqan 20)
Lihatlah kondisi ayah mereka Nabi Ya’qub AS: “Seorang ayah kehilangan putera yang paling dicintai, yang itu disebabkan oleh ulah putera-putera beliau lainnya”.
Maka secara psikologis bala’ dan ujian itu beratnya berlipat ganda. Coba bayangkan bagaimana sikap beliau kepada sang putera yang hilang dan sikap beliau kepada putera-putera beliau lainnya (yang menjadi penyebab hilangnya putera yang paling dicintainya tadi).
Namun kendati demikian, ungkapan beliau dari awal mendengar kabar hilangnya sang putra adalah "ungkapan tauhid, keimanan dan tawakkal kepada Allah Dzat Sang Pelindung"
فَصَبْرٌ جَمِيلٌ ۖ وَاللَّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَ
“…maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan". (Yusuf 18)
Artinya tugas saya sekarang disaat kalian semua menyakiti saya adalah saya harus bersabar. Dan saya tidak mampu bersabar sendiri dan atas kekuatan sendiri, tapi kesabaran yang aku mohon kepada Allah yang akan memberikan pertolongan kepadaku untuk bisa bersabar…
Begitulah seharusnya anda…
Mohonlah kepada Allah kesabaran agar Dia berkenan “mensabarkan” anda atas gangguan dan bala’. Jadikanlah ridhoNya sebagai maksud utama anda. Mudah2an itu bisa menjadi sebab istiqomah dalam kekuatan iman, kelurusan budi pekerti dan untuk mendapatkan kesempurnaan balasan pahala di akhirat kelak, juga kebaikan dunia dan kemuliannya.
Alih bahasa: Abu Miqdad