Nasional- Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada 28 Juli 2021, pukul 00.00 – 06.00 Wita, Gunung Ile Lewotolok mengalami erupsi yang disertai dentuman kuat dan lontaran lava pijar. Material vulkanik terlontar hingga 700 – 800 meter ke arah selatan-barat daya.
Pemerintah kabupaten mengharapkan dengan pengeboman air atau water-bombing, pemadaman dapat dilakukan dengan efektif tanpa risiko korban jiwa mengingat lokasi berada pada radius berbahaya erupsi gunung api.
Menyikapi situasi tersebut, Kepala BNPB telah memerintahkan jajarannya untuk menggerakkan helikopter water-bombing untuk membantu pemadaman dan mencegah potensi kejadian serupa mengingat kondisi Gunung Ile Lewotolok masih aktif.
Saat itu, asap kawah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal serta tinggi sekitar 50 hingga 1.000 meter dari puncak gunung.
Kebakaran yang terjadi pada Rabu lalu (28/9) dikhawatirkan dapat mengancam rumah-rumah adat, lahan dan pemukiman warga setempat.
Sementara itu, kondisi aktivitas vulkanik pada tingkat III atau ‘Siaga’ perlu dicermati para petugas dan warga yang melakukan pemadaman api.
Terkait dengan aktivitas vulkanik Gunung Ile Lewotolok, PVMBG merekomendasikan antara lain, masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak gunung.
Hingga saat ini BNPB terus memonitor kondisi penanganan karhutla dan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lembata.* (KI)