Kabaran Kuala Lumpur: Ismail Sabri Yaakob akan menjadi perdana menteri Malaysia berikutnya, setelah PM Muhyiddin Yassin mengundurkan diri senin yang lalu, akibat dari pengunduran diri tersebut menyebabkan kerajaan terjadi kekacauan politik untuk beberapa hari.
Pengawas Keuangan Keluarga Kerajaan dan Rumah Tangga Ahmad Fadil Shamsuddin, mengatakan bahwa Pada hari Selasa, raja memanggil semua pemimpin partai politik ke istana, untuk berusaha mengidentifikasi calon perdana menteri baru. Saat itu ada 220 anggota parlemen yang hadir.
Semua anggota parlemen diminta untuk menyerahkan surat pernyataan ke istana nasional untuk menyatakan seseorang yang mereka dukung untuk menjadi perdana menteri berikutnya pada pukul 4 sore pada hari Rabu(18/8/21). Diketahui 114 anggota parlemen telah mencalonkan Ismail Sabri sebagai calon perdana menteri, dan itu cukup untuk membentuk pemerintahan baru sesuai dengan undang undang negara.
“Dengan itu dan sejalan dengan Pasal 40 (2) (a) dan 43 (2) (a) Konstitusi Federal, Yang Mulia telah menyetujui untuk mengangkat Ismail Sabri Yaakob (Bera MP) sebagai perdana menteri kesembilan Malaysia, Pelantikan akan dilaksanakan pada hari Sabtu pukul 14.30 Waktu Setempat.” Ungkap Ahmad Fadil.
Dengan penunjukan ini, Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah mengatakan pemerintah harus segera melanjutkan upaya memerangi COVID-19.
"Yang Mulia menyampaikan pandangannya bahwa dengan pengangkatan perdana menteri baru, gejolak politik dapat segera berakhir dan semua anggota parlemen dapat mengesampingkan agenda politiknya dan bersatu dalam menangani COVID-19 demi rakyat dan negara," kata Mr. Ahmad Fadil melanjutkan
Raja menegaskan kembali bahwa rakyat tidak boleh dibebani oleh gejolak politik yang tak berkesudahan pada saat krisis kesehatan dan ekonomi, tambah pernyataan itu.
"Anggota parlemen juga diingatkan untuk menunjukkan solidaritas dengan mengutamakan dan memberikan komitmen dan pelayanan tingkat tinggi kepada rakyat," pungkasnya.
(KI)