Kabaran Kuala Lumpur,- Bapak Ismail Sabri Yaakob dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) telah ditunjuk sebagai perdana menteri kesembilan Malaysia. Politisi kawakan berusia 61 tahun itu menjadi Anggota Parlemen (MP) Bera, Pahang, sejak 2004.
Sebelum terjun di dunia Politik, Ismail Sabri berprofesi sebagai pengacara dan pernah menjabat sebagai direktur beberapa dewan pemerintah, termasuk Otoritas Pengembangan Pahang Tenggara (DARA) dan Dewan Promosi Pariwisata Malaysia.
Dimulai sebagai anggota komite divisi UMNO di Temerloh, Pahang, pada tahun 1987, Bapak Ismail Sabri naik pangkat secara bertahap menjadi anggota dewan tertinggi UMNO pada tahun 2008.
Ayah empat anak ini pertama kali bergabung dengan kabinet Malaysia pada 2008 sebagai menteri pemuda dan olahraga pada masa perdana menteri Abdullah Ahmad Badawi.
Sejak itu, ia memiliki beberapa perubahan portofolio termasuk perdagangan dalam negeri dan urusan konsumen, pertanian dan industri berbasis agro serta pembangunan pedesaan dan regional
Pada Mei 2018, koalisi Barisan Nasional (BN) kalah dalam pemilihan umum, yang menyebabkan pembentukan pemerintahan baru oleh Pakatan Harapan (PH). Ismail Sabri menjabat sebagai pemimpin oposisi di parlemen dari 2019 hingga 2020.
Wakil presiden UMNO kembali ke Kabinet lagi sebagai menteri senior pertahanan ketika pemerintahan PH digantikan oleh Perikatan Nasional (PN) yang dibentuk oleh Bapak Muhyiddin Yassin pada Maret 2020.
Sebagai menteri koordinator yang bertanggung jawab atas gugus tugas tanggap COVID-19, Ismail Sabri adalah salah satu menteri kunci dalam pertempuran untuk mengendalikan lonjakan kasus COVID-19 di Malaysia.
Dia menjadi tuan rumah pengarahan harian tentang penerapan pembatasan COVID-19, termasuk penegakan prosedur operasi standar kesehatan masyarakat dan pembatasan pergerakan.
Pada 7 Juli 2021, ia dipromosikan menjadi wakil perdana menteri oleh Muhyiddin, sehari sebelum presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengumumkan penarikan segera dukungan partai untuk pemerintah PN.
Namun, Bapak Ismail Sabri, bersama dengan 18 menteri Kabinet UMNO dan BN lainnya memutuskan untuk tetap tinggal, mengatakan mereka akan tetap mendukung pemerintah PN setidaknya sampai pengajuan mosi percaya di parlemen.
Ismail Sabri menjadi wakil perdana menteri dengan masa jabatan terpendek ketika Muhyiddin mengundurkan diri pada 16 Agustus dan konsekuensi dari pembubaran Kabinetnya. Pada Vooting yang diadakan oleh kerajaan untuk memilih perdana menteri berikutnya, UMNO dan BN mayoritas mendukung Ismail Sabri sebagai calon perdana menteri berikutnya.
(KI)