%20(1)-min.png)
Kabaran Kepulauan Meranti, Ada yang berbeda dengan tradisi mandi sapar di Tasik Nambus yang berada di tengah-tengah hutan lindung Desa Tanjung Darul Takzim, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kepulauan Meranti, (6/10/2021).
Mandi sapar ini sudah menjadi tradisi masyarakat khususnya masyarakat Desa Tanjung Darul Takzim dan umumnya masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti yang mengunjungi tasik nambus, tujuannya hanya untuk mandi, mengambil bunga bakung dan makan bersama keluarga.
Pada tahun 2021 ini untuk panitia disepakati dari Karang Taruna Tri Kencana Tanjung Darul Takzim, dan di setujui baik oleh Kepala Desa, BPD, Kadus, RT, RW dan masyarakat yang ingin menikmati indahnya Tasik Nambus diharuskan untuk membayar Rp 5.000, dana ini nantinya untuk kebersihan lingkungan tasik nambus.
Pembayaran ini adalah yang perdana dalam kegiatan rutin mandi Sapo, dana ini nantinya digunakan untuk membersihkan lingkungan tasik nambus, dan kebutuhan lainnya, sehingga kedepan ada perubahan dalam lingkungan.
Sebelum melakukan mandi sapar Pemerintah Desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat melakukan pembacaan Tahlil, Do'a selamat dilingkungan tasik nambus yang di pimpin langsung Sunarto yang saat ini menjabat Kepala Dusun 1 Tanjung Katung diikuti tokoh agama, tokoh masyarakat, karang taruna dan masyarakat yang mengunjungi tasik nambus.
Ketua karang taruna tri kencana saat di jumpai awak media berharap kedepannya akan ada perhatian dari pemerintah, sehingga kedepannya akses menuju lokasi wisata jadi lebih mudah.
"Semoga di mandi sapar di tahun akan datang ada perhatian dari Pemerintahan khususnya pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti untuk membangun jalan masuk ke tasik nambus sehingga objek wisata tasik nambus ini sebagai tempat wisata yang benar-benar alami jadi semakin ramai dikunjungi," ujar Supandi.
Mandi sapar di tasik nambus pada hari Rabu 6 Oktober 2021 sekitar 800 orang yang datang mengunjungi dan masyarakat dari Desa Tanjung Darul Takzim.
(KI)
%20(1)-min.png "Redaksi")
