Kita
Oleh: Dewik Agustina
Kita, dua raga yang tidak bersua
Meniti lorong waktu yang mengular rindu
Dalam gua penantian, terus menunggu
Kabar darimu menjelma gema,
yang bertalu keseluruh penjuru
Menjadi seberkas sinar gamma,
yang menembus ruang hampa tanpa nama
Kita, dua raga dengan ikatan maya
Menyemai momiji di tempat berbeda
Menanti daunnya berubah warna
Dan saat gugurnya daun berwarna merah dan jingga
Hawa dingin menusuk sukma
Kurasa sakitmu adalah tangisku juga
Kita, dua raga dengan satu rasa
Tapi tidak akan pernah satu jiwa
Magelang, 17 Februari 2022
Puisi kedua:
Siklus
Oleh: Dewik Agustina
Air, matahari, awan, hujan
Kondensasi
Tapi hujan ini mandul
Tidak beranak turun serentak
Menenggelamkan bahu emak
Yang melahirkan tanpa bapak
Magelang, 19 Februari 2022
Puisi ketiga:
Kakak-beradik
Oleh: Dewik Agustina
Isi kepala tidak keluar
Otak tidak berputar
Mata menatap nanar
Sayup terdengar samar-samar
"Mi, kami lapar"
Akal dan budi berkahi kami kewarasan
Untuk bersenandung dalam tangisan
Dengan nalar yang masih digenggam
Mengisahkan pada mereka kakak-beradik Ra dan Nan
tentang negeri kami yang murah hati
tentang alam kami yang bagai surgawi
Hingga mereka terlelap
dalam kardus tandus
bermimpi
perut
terisi
Magelang, 2 Maret 2022
Biodata:
Dewik Agustina F. Kelahiran Magelang, 16 Agustus 1985. Adalah seorang ibu dua anak yang juga mengajar Kimia di SMK Purnama Tempuran. Menulis sejak 2005. Puisinya banyak dimuat pada majalah kampus saat masih kuliah. Pernah memenangkan lomba membaca puisi tingkat provinsi Jawa Tengah waktu masih SD. Masih aktif mengikuti kelas menulis. IG: @dewikfatmawati Facebook: Dewik Agustina Fatmawati.