%20(1)-min.png)
Kabaran Jakarta,- Sekelompok Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus melakukan aksi unjuk rasa menuntuk pemerintah, yaitu menolak kenaikan harga BBM dan LPG, Menolak Kenaikan PPN, Menolak Kenaikan harga sembako.
Hal itu disampaikan oleh Raihan Ariatama Ketua Umum PB HMI kepada wartawan, Minggu (10/04/2022).
“Pertama adalah soal kenaikan harga BBM jenis Pertamax yang naik dari harga Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.500 per liter,” katanya.
Kemudian Raihan juga menolak kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN), menurutnya kenaikan itu telah menyebabkan naiknya beberapa harga barang dan jasa.
“Khususnya barang dan jasa yang terkena PPN seperti minyak goreng kemasan, mie instan, pulsa dan paket data, dan lain sebagainya. Kenaikan PPN ini akan menambahkan beban ekonomi masyarakat dan menekan daya beli masyarakat, karena PPN dikenakan langsung kepada masyarakat,” ungkapnya.
Selanjutnya Raihan juga menolak kenaikan harga bahan pokok, terutama Minyak Goreng yang sempat langka dan saat ini selalu berada diharga Rp.20 ribuan.
“Bahkan pernah terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran. Harga bahan pokok yang tinggi ini menambah beban ekonomi masyarakat,” ujar dia.
Sebagai informasi, Kelompok Cipayung Plus terdiri dari PB HMI, Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), dan Pengurus Pusat Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI). Kemudian, Pengurus Pusat Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PP KMHDI) dan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM).
Lalu, Pengurus Pusat Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (PP HIKMAHBUDHI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), serta Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII). Terakhir, Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) dan Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI).
Sumber: RMOL
Editor : KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
