Masyarakat Menaruh Harapan Besar Pada Sosok Pj Gubernur

Kabaran Banda Aceh, -- Menjelang berakhirnya kepemimpinan Gubernur Aceh Ir Nova Iriansyah MT pada 5 Juli 2022 mendatang, publik Aceh terus memperbincangkan mengenai sosok Penjabat (Pj) Gubernur Aceh kedepan. 

Aktivis Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (Lemkaspa) Aceh, Sanusi Madli mengatakan, Ditengah kompleksnya permasalahan yang dihadapi Aceh hari ini, membuat masyarakat Aceh menaruh harapan besar pada sosok Pj Gubernur kedepan. 

"Pj akan menjabat lebih kurang dua tahun setengah, tentu sangat berpengaruh terhadap penyelesaian berbagai persoalan Aceh hari ini, karena itu masyarakat Aceh berharap Pj nantinya benar benar sosok yang memiliki kemampuan lebih, smart, komunikatif, tegas dan siap bersinergi," ujar Sanusi, di Banda Aceh, Selasa (19/4/2022). 

Sanusi menerangkan, Sosok Pj yang diharapkan adalah sosok yang memahami betul tentang Aceh, budaya, dan karakter masyarakat Aceh, mengerti dan memahami berbagai persoalan di Aceh, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan siap bersinergi dalam membangun Aceh. 

"Penting untuk sosok Pj kedepan adalah sosok yang benar benar paham tentang Aceh, putra daerah lebih baik karena putra daerah memiliki legitimasi moral lebih kuat, kemudian memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik dipusat maupun didaerah, karena untuk menyelesaikan berbagai persoalan Aceh hari ini tidak bisa dijalankan sendiri, perlu kolaborasi dengan banyak pihak dan lintas lembaga," lanjut sanusi 

Sosok Pj juga diharapkan sosok yang mampu memaksimalkan anggaran yang ada untuk mewujudkan kemandirian Aceh, mampu membangun industri industri yang dapat meningkatkan pendapatan daerah, serta mengurangi pengangguran dan kemiskinan. 

"Saat ini ekonomi Aceh masih ditopang oleh otsus, tahun 2023 dana otsus sudah mulai berkurang dan ini akan mengganggu iklim pembangunan Aceh kedepannya, bila hal ini tidak diantisipasi segera, maka dikhawatirkan Aceh akan kembali terpuruk, oleh karena itu, memaksimalkan anggaran yang ada secara tepat sasaran menjadi sangat penting," ungkap Mantan Sekjend Pemuda Dewan Dakwah Aceh ini 

Sosok Pj dari unsur mana saja, menurut sanusi tidak terlalu bermasalah, selama memiliki kriteria dan kemampuan sebagaimana yang diharapkan masyarakat Aceh, yang menjadi masalah justru ketika ada kepentingan lain diluar kepentingan memajukan Aceh, namun demikian dari kalangan sipil lebih baik. 

"Sipil lebih baik, mengingat Aceh sudah sangat kondusif, citra ini harus tersosialisasikan kepada dunia luar, agar para investor merasa aman dan nyaman berinvestasi di Aceh, namun bila Pj dari kalangan militer, dikhawatirkan persepsi masyarakat luar, Aceh belum sepenuhnya kondusif, karena itu, menjaga citra ini menjadi penting," tutup Mantan Ketua DPM USK ini