Kabaran Banda Aceh -- Peristiwa kebakaran yang melanda Suzuya Mall Banda Aceh Senin (4/4/2022) telah menarik perhatian masyarakat, diantara yang menjadi perhatian adalah ketidakhadiran mobil pemadam kebakaran canggih yang pernah dibeli oleh Pemerintah Aceh pada tahun 2014 dengan nilai anggaran 17 M.
Hal itu disampaikan oleh Aktivis Lembaga Kajian Strategis dan Kebijakan Publik Aceh (Lemkaspa), Sanusi Madli, Selasa (5/4/2022).
"Peristiwa kebakaran yang melanda Suzuya Mall kemaren seharusnya menjadi ajang pembuktian damkar tercanggih disumatra yang dimiliki Aceh, masyarakat ingin melihat dan menyaksikan sendiri kecanggihan mobil modern yang dirakit dengan menggunakan Chassis Volvo dari Swedia tersebut," ujar Sanusi
Mobil yang memiliki spesifikasi mesin kendaraan 370 HP, 6X4R, 11000 CC, yang dilengkapi sistem komputerisasi canggih tersebut mampu menyemprotkan air dari ketinggian sekitar 33 meter.
Mobil ini juga dilengkapi pompa pemadam yang dibuat di Amerika dengan kapasitas pompa maksimal 5000 liter permenit dan berkekuatan semprot sampai 30 bar. Mobil ini dilengkapi dengan tangki air 1500 liter dan tangki foam 500 liter untuk pemadaman air dan busa.
"Sekarang seluruh rangkaian cerita kecanggihan yang dimiliki oleh damkar 17 M itu masih dianggap misteri, karena pembuktian belum terjadi. Malah masyarakat kini berasumsi macam macam, apakah terjadi tindak pidana korupsi pada pengadaan damkar 8 tahun yang lalu tersebut? Hal ini biarlah penegak hukum yang mengusut, bila ditemukan kerugian Negara tentu para pihak akan mendapatkan sanksinya," lanjut Mantan Sekjend Pemuda Dewan Dakwah Aceh ini
Peristiwa serta pemadaman yang dilakukan hingga larut malam dengan peralatan yang terbatas, menunjukkan Banda Aceh belum siap dari sisi sisi keamanan sijago merah.
"Penanganan dengan peralatan yang terbatas tentu membuat citra Kota Banda Aceh menjadi menurun dalam penanganan kebakaran dan kesigapan bencana, padahal ini bagian penting bagi para investor," ucap Sanusi
Suzuya Mall juga pernah mendapatkan award Fire Safety Award 2018, dari Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, yang dinilai telah memiliki dan menjalankan sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
"Penting bagi pemerintah untuk meyakinkan bahwa Aceh, terutama Kota Banda Aceh merupakan kota yang aman berinvestasi, serta sigap terhadap bencana," ujar Mantan Ketua DPM USK ini
Namun demikian, lanjut Sanusi, ada pesan penting yang harus kita catat, bahwa ketika Allah berkehendak, tidak ada yang dapat menolak, karena sesungguhnya kemampuan manusia sangatlah terbatas dan mari jauhi perbuatan maksiat yang dapat mengundang bencana dan Murka Nya Allah.
"Peristiwa ini tentu atas kehendak Nya, kita juga ikut berduka atas peristiwa itu, semoga tidak ada korban jiwa, serta kita juga perlu mengapresiasi para petugas pemadam kebakaran dan seluruh relewan yang terlibat atas segala upaya dan usaha dalam memadamkan api yang menyala membakar seluruh gedung Suzuya Mall tersebut," tutup Sanusi