Kabaran Jogjakarta,- Kejahatan Klitih atau kejahatan jalanan kembali memakan korban jiwa, kali ini korbannya adalah pelajar SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang juga putra dari anggota DPRD Kebumen Madkhan Anis.
Daffa Adziin Albasith (18) menjadi korban klithih saat hendak mencari sahur.
Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi Dirreskrimum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menceritakan kronologi kejadian klitih tersebut.
Awalnya korban bersama 7 orang rekannya mengendarai 5 sepeda motor pada pukul 02.00 dini hari.
Lebih kurang 100 meter sebelum TKP, kelompok korban mampir ke warung makan. Sebagian memesan makanan, sebagian besar belum sempat menyetandarkan sepeda motornya.
"Saat itu lewat dua sepeda motor yang membawa 5 orang membelayer (memain-mainkan) gas motor seperti mengejek kelompok korban. Ha inilah yang menjadi pemicu," katanya.
Kelompok korban berusaha mengejar kelompok pelaku ke arah utara, sebanyak 4 sepeda motor dari kelompok korban mengejar kelompok pelaku. Di depan, kelompok pelaku berhenti dan memutar balik, menunggu kelompok korban tiba.
"Motor pertama kelompok korban berhasil lolos dari pukulan benda tajam. Korban berada di motor kedua, karena yang membonceng mengelak, korban terkena sabetan benda tajam pada bagian muka. Berdasarkan keterangan saksi itu menggunakan gear yang diikat tali," katanya.
Setelah kejadian itu, dua sepeda motor yang lain dari kelompok korban balik kanan dan pelaku melarikan diri. Korban saat itu masih melanjutkan maju ke arah timur sementara pelaku kabur ke arah selatan.
"Korban ditemukan petugas Direktorat Shabara yang sedang berptaroli. Dibawa ke Rumah Sakit Harjolukito, dan meninggal dunia di rumah sakit," katanya.
Sampai saat ini polisi sudah melakukan tiga kali olah TKP. Ade Ary mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman, dan mencari saksi, dan orang2-orang yang terlibat.
"Saksi hansip, petugas busway, dan orang-orang di angkringan, kami juga masih melihat jejak CCTV," katanya.
Atas kejadian itu, dirinya mengimbau orangtua untuk memperhatikan kembali anak-anaknya. Mengingat kejadian kejahatan jalanan sering memakan korban dari kalangan anak-anak muda dan pelajar.
"Ini mohon dengan hormat, kita selaku orangtua mengingatkan anak-anak kita tidak melakukan aktivitas di malam hari," katanya.
Menanggapi Fenomena kejahatan jalanan atau Klithih, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada penegak hukum untuk segera memproses hukum tanpa tebang pilih.
"Ini pelanggaran pidana, saya kira dicari aja diproses. Kalau saya itu sudah berlebih kalau itu. Diproses saja secara hukum," kata Sultan, Senin (4/4/2022).
Sultan mendorong polisi tidak menerapkan diversi atau pengalihan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan.
"Iya (diproses hukum) perkara nanti (pelaku) anak ini pidana ya sampai meninggal ya. Penegak hukum bisa cari cara dia diproses di pengadilan," tegas Sultan.