Kabaran Mamuju, – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Aceh, Syekh Fakhruddin Lahmuddin menyampaikan pengalaman masyarakat Aceh melewati masa-masa berat saat bencana tsunami melanda Tanah Rencong. Cobaan yang maha berat itu, kata Syekh Fakhruddin, benar-benar menguji keimanan dan ketabahan seorang muslim di mata Allah SWT.
“Namun, keimanan kepada Allah SWT kemudian membuktikan bahwa semua cobaan itu dapat kita lalui,” kata Syekh Fakhruddin.
Hal itu disampaikan Syekh Fakhruddin di hadapan masyarakat dan Gubernur Sulawesi Barat saat peletakan batu pertama pembangunan kembali Masjid Al-Munawarah Nanggroe Aceh di Kelurahan Te’beng Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu 6 April 2022. Peletakan batu pertama pembangunan masjid itu dilakukan Gubernur Aceh Nova Iriansyah bersama Gubernur Sulawesi Barat.
Syekh Fakhruddin menyebut, banyak pihak yang membantu Aceh di masa awal rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami, membuka posko-posko Konseling kejiwaan.
Hal itu lantaran diyakini akan banyak masyarakat yang membutuhkan layanan itu demi memulihkan kondisi mental yang hancur akibat tsunami.
“Namun, Alhamdulillah ternyata pelan-pelan posko seperti itu ditutup satu-persatu karena tak ada pasien,” kata Syekh Fakhruddin.
Kondisi yang sama, kata Syekh Fakhruddin juga terjadi di Sulawesi Barat.
Masyarakat Sulawesi Barat juga disebut memiliki pegangan religius yang kuat sehingga dapat melewati musibah yang berat dengan berserah diri kepada Allah SWT.
Lebih lanjut, terkait pembangunan masjid sumbangan masyarakat Aceh di lokasi itu, kata Syekh Fakhruddin sebagai bukti ikatan cinta yang kuat antara sesama muslim.
Hal itu kata Syekh Fakhruddin sesuai dengan ajaran Islam seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Syekh Fakhruddin juga menyampaikan penghormatannya atas sambutan hangat masyarakat Sulawesi Barat terhadap rombongan Gubernur Aceh.