Kabaran Jakarta,- Tsamara Amany memutuskan untuk keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Setelah lima tahun mengabdi dan menjadi Ketua DPP PSI, dia mengajukan pengunduran diri.
“Keputusan ini saya ambil atas dasar pertimbangan pribadi. Saya merasa saya membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik. Untuk saat ini, saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya, salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan,” tulisnya dalam surat pengunduran dirinya tertanggal Senin (18/4/2022).
Dia mengungkapkan, dirinya tetap percaya politik dan partai adalah salah satu jalan paling masuk akal membawa perubahan dalam skala besar.
Hanya saja, Tsamara menerangkan, membutuhkan eksplorasi baru di luar ranah partai politik, setidaknya untuk saat ini.
“Oleh sebab itu, kemunduran saya ini tidak berkaitan dengan keinginan untuk pindah partai politik,” tutupnya.
Berikut kutipan isi surat pengunduran Tsamara dari PSI:
Saya menuliskan surat ini berkaitan dengan posisi saya sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia atau PSI.
Setelah 5 tahun mengabdi di PSI sebagai Ketua DPP, per hari ini, saya mengajukan pengunduran diri saya sebagai pengurus dan kader PSI.
Keputusan ini saya ambil atas dasar pertimbangan pribadi.
Saya merasa saya membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik.
Untuk saat ini, saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya, salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan.
Ini bukan berarti saya merendahkan peran atau efektivitas partai dan PSI dalam membawa perubahan.
Saya tetap percaya, sebagaimana saat dulu saya bergabung PSI, politik dan partai adalah salah satu jalan paling masuk akal membawa perubahan dalam skala besar.
Hanya saja, saya membutuhkan eksplorasi baru di luar ranah partai politik, setidaknya untuk saat ini.
Oleh sebab itu, kemunduran saya ini tidak berkaitan dengan keinginan untuk pindah partai politik.
Saya memohon maaf tidak bisa menyampaikan surat pengunduran diri ini secara langsung karena posisi saya yang saat ini masih berada di New York, Amerika Serikat.
Pengunduran diri ini juga tidak berkaitan dengan konflik tertentu atau perbedaan pandangan dalam posisi saya sebagai pengurus dan kader PSI.
Keputusan ini murni keputusan saya pribadi yang saya rasa harus saya ambil dalam perjalanan hidup saya.
Dalam surat pengunduran diri ini, saya ingin berterima kasih sedalam-dalamnya kepada PSI.
Selama lima tahun ini PSI sudah memberikan saya berbagai kesempatan dalam politik.
PSI akan selalu menjadi cinta pertama saya dalam politik, akan selalu menjadi rumah di mana saya belajar berpolitik, dan dibimbing hingga bisa sampai di titik ini.
Tanpa PSI, saya tidak akan bisa berjalan sejauh ini.
Saya ingin mengucapkan terima kasih dari lubuk hati paling dalam kepada Ketua Dewan Pembina PSI Bang Jeffrie Geovanie yang selama ini selalu menjadi mentor saya dalam berpolitik, dan selalu membantu saya berpikir jernih dalam berbagai duka dan tantangan dalam politik.
Saya terima kasih untuk Sis Grace Natalie dan Bro Raja Juli Antoni, yang bukan hanya menjadi Ketua Umum dan Sekjen selama saya di PSI, tapi teman dan bahkan keluarga selama saya ada di partai ini.
Terima kasih untuk seluruh DPP PSI, utamanya sis Isyana, bro Chandra, sis Danik, sis Mayang, dan sis Lila.
Saya juga ingin ucapkan terima kasih dan doa terbaik untuk Bro Giring Ganesha dan Sis Dea Tunggaesti sebagai Ketua Umum dan Sekjen PSI periode ini agar mampu mengemban amanah dan insyaAllah menyukseskan PSI pada Pemilu 2024 nantinya.
Terakhir, untuk seluruh kader-kader PSI di Indonesia, dari tingkat DPC, DPD, DPW, hingga pemegang KTA PSI, kalian akan selalu berada dalam hati saya.
Meski saya berada dalam babak baru kehidupan, saya tidak akan pernah melupakan kisah kita bersama, perjuangan kita, utamanya pada tahun 2019, akan selalu menjadi kenangan yang tidak terlupakan.
Saya percaya PSI akan selalu bisa berhasil di tangan kader-kader hebat seperti Bro dan Sis semua.
Saya berterima kasih sudah diberi kesempatan menjadi bagian dari teman-teman semua.
Saya bergabung PSI sebagai seorang anak kuliahan yang masih mengerjakan skripsi, kini saya mengundurkan diri sebagai seorang perempuan yang sudah lebih dewasa, yang lebih matang.
Ini semua tidak lepas dari proses belajar yang saya dapatkan selama berada di PSI, sebuah partai politik yang berani mengambil risiko memilih perempuan berusia 20 tahun sebagai salah satu Ketuanya.
Saya memohon maaf jika selama menjadi Ketua DPP PSI saya belum sempurna.
Tapi saya bangga pernah berjuang bersama teman-teman PSI semuanya.
Doa terbaik saya selalu mengiringi PSI, dan berharap dalam Pemilu 2024, saya bisa melihat wajah-wajah PSI di DPR.
Kini waktunya saya memulai babak baru dalam kehidupan di luar ranah partai politik.
Semoga dalam babak baru kehidupan saya ini, saya tetap bisa berkontribusi untuk negeri yang saya cintai ini.
Terima kasih.
Salam solidaritas,
Tsamara Amany
---------------
Sumber Merdeka