Opini Kabaran,- Polarisasi atau terbelahnya masyarakat akan terus berulang jika perdebatan di seputar pemilihan presiden di Indonesia , jika tokoh tokoh seperti Ganjar Pranowo yang digambarkan sebagai tokoh yang mereprensentasikan atau banyak didukung oleh bekas pendukung Jokowi, Kemudian Prabowo yang pada 2019 didukung barisan FPI dan 212 serta Anies Baswedan yang merupakan metamorporsis dari Prabowo.
hal ini didasarkan pada data pengamatan di Medsos Medsos yang masih terus terjadi polarisasi jika membicarakan tokoh-tokoh tersebut, baik polarasisasi secara eksesif populisme dan pengunaan politik identitas serta kebencian antara pendukung ketiga tokoh ini
Semenjak Pilpres 2019 berakhir polarisasi di masyarakat tetap terjadi meski Prabowo dan Sandi sudah bergabung dalam pemerintahan. Polarisasi yg terlalu lama dan makin tajam dapat berujung pada disintegrasi bangsa. Menjelang Pemilu 2024 diperlukan sosok yang bisa menyudahi polarisasi.
Airlangga adalah sosok yang mampu merangkul semua kalangan apalagi Partai Golkar punya track record sebagai partai pemersatu. Untuk menyempurnakan perdamaian dan stabilitas pasangan Airlangga yang cocok kalangan adalah dari kalangan militer. Tantangan Indonesia cukup berat ke depan menyelesaikan dampak Covid 19 dan gejolak geopolitik yang makin panas.
Surya Fermana
Pemerhati dan Pengamat Intelijen