Masyarakat agar lebih cerdas menerima dan memahami berita-berita yang beredar dan berkembang di media Sosial (Medsos) agar tidak menimbulkan polemik, kegaduhan serta perpecahan dikalangan umat yang dapat mengganggu stabilitas masyarakat, bangsa dan negara.
Ritual pinang SRI RAHAYU dengan media Domba bukanlah, pernikahan yang terlihat mata dalam video konten akan adanya penyimpangan prilaku, namun perlu dipaparkan secara detail.
Bahwa Sri merupakan simbol kemakmuran, kemudian Rahayu adalah simbol Kebahagiaan. Dengan media Domba betina sebagai cara berfikir positif tidak mudah di pecah belah.
Acara Permohonan maaf dan Klarifikasi disampaikan oleh tokoh spiritual setempat bernama Nur Hudi Didin Arianto, dalam penyampaiannya ia berpesan untuk tidak mudah terprovokasi.
"Berdasarkan berita yang berkembang akhir-akhir ini, jangan sampai kita diadu domba, terprovokasi apalagi berita itu dapat menimbulkan fitnah yang merusak tatanan etika agama dan nilai-nilai moral seseorang dan kelompok masyarakat,’’ ungkapnya.
Nur Hudi juga menegaskan bahwa Ritual pinang domba bukanlah seperti apa yang terlihat.
”Bahwa Ritual pinang domba antara Gus Saiful Arif dan domba Putri yang diberi nama Sri Rahayu Sebenarnya bukanlah sebuah acara Pernikahan antara manusia dengan hewan," tegasnya kepada media.
Ia juga mengatakan ritual itu hanya untuk popularitas subscribe dan rating akun Gus Arif.
" Ritual pinang domba tersebut semata mata hanya untuk mendongkrak dan menaikkan rating subscribe dari YouTubers Gus Arif Saifullah dari Sanggar Cipta Alam yang juga merupakan seorang tokoh spiritual sekaligus YouTubers dan tiktokers, yang didalamnya terdapat pesan moral yang baik dan sedikitpun tidak ada indikasi atau bermaksud untuk keluar dari koridor norma-norma agama atau tidak ada sedikitpun niatan untuk menistakan agama dan budaya, Namun melainkan hanya memberikan pesan moral yang baik, pentingnya untuk saling menghormati dan menghargai serta tidak terpecah belah," paparnya lagi.
‘’Karena kita berada di negara yang masyarakatnya heterogen sehingga perlu adanya upaya untuk merawat kerukunan dan harmonisasi dalam setiap perbedaan,’’ tegasnya.
Nur Hudi Didin Arianto selama ini dikenal sebagai tokoh spiritual keagamaan kental dan melaksanakan syariat agama Islam. sekaligus Ketua Paranormal Nusantara, Nur Hudi Didin Arianto juga merupakan sosok yang ramah dan bijaksana dalam menyampaikan pesan-pesan kerukunan.
Masyarakat jangan sampai mudah terpancing isu-isu dan segala komentar negatif yang muncul terkait hal tersebut.
“Mari kita berbaik sangka dan lebih cerdas menyikapi segala sesuatunya, Mari kita ambil hikmahnya yang baik, suatu pengorbanan yang sangat mulia itu bisa dibuktikan dengan adanya sebuah pengorbanan yang tulus untuk kepentingan masyarakat banyak apalagi demi menjaga stabilitas kerukunan antar umat beragama, dan segala nilai-nilai yang baik yang terkandung didalamnya, lanjutnya lagi.
Namun menurutnya konten tersebut bisa menimbulkan pro dan kontra.
”Memang pembuatan konten tersebut pasti menimbulkan pro dan kontra apabila tidak memahami segala unsur-unsur pesan moral yang terkandung didalamnya”, ujarnya menambahkan.
“Bahwasanya fitrah manusia adalah makhluk tuhan yang diciptakan sempurna dan sudah diberikan sebuah pasangan oleh Allah SWT antara laki-laki dan perempuan agar jangan sampai menyalahi kodrat sebagai manusia, dengan menjaga fitrah manusia dan tidak menyimpang, insyaallah alam semesta akan terjaga kestabilannya dan tuhan tidak akan murka," lanjutnya lagi.
“Untuk itu apapun yang akan kita perbuat dan lakukan, lakukanlah dengan bijaksana agar semua komponen dan elemen masyarakat dalam kehidupan sosial masyarakat demi terwujudnya kehidupan yang rukun dan harmonis”, terangnya.
Diakhir acara telah dilakukan sebuah penandatanganan surat pernyataan yang di tandatangani oleh berbagai unsur yang hadir pada acara tersebut.
Pada acara konferensi pers Permintaan maaf dan Klarifikasi terkait polemik dari pembuatan konten YouTube dan tiktok oleh Sanggar Cipta Alam tersebut dihadiri oleh Camat Benjeng Siti Sholikha, Kepala Desa Jogodalu Juariah Ningsih, Ketua MUI Kecamatan Benjeng KH Abdul Munir Spd dan Ketua MUI Kecamatan Balongpanggang KH Ahmad Hisyol, dari unsur tokoh masyarakat Sudarto, dari unsur Ulama KH Widji Kholid dan juga jurnalis dari berbagai media.
Acara digelar di Aula Pendopo Pesanggrahan keramat Desa Jogodalu, Rabu (8/6/2022) Acara tersebut berjalan dengan lancar dan aman tidak ada kendala sedikitpun.
(L9)