%20(1)-min.png)
Kabaran Yogyakarta, - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi dorong motor ke depan Gedung DPRD DIY pada Rabu (31/8).
Ketua KAMMI DIY, Rais Kaharuddin mengatakan bahwa aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap wacana pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
Ada tiga tuntutan utama dalam aksi KAMMI DIY kali ini. Yaitu menolak kenaikan harga BBM, mendesak pemerintah mengendalikan harga bahan pokok, dan tunda seluruh proyek strategis nasional.
“Kenaikan BBM ini akan memperparah keadaan rakyat dibawah, seluruh sektor akan kena dampak ekonominya. Belum lagi harga bahan pokok yang belum terkendali setelah pandemi.” kata Rais.
Massa aksi juga menyoroti proyek strategis nasional yang tidak memiliki dampak langsung untuk masyarakat.
“Kalau anggaran untuk subsidi BBM jebol, ya proyek strategis nasional harus ditunda dan alihkan dananya. PSN bisa ditunda dulu, itu yang rakyat butuhkan sekarang,” jelasnya.
Momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi yang belum sepenuhnya pulih, diperparah dengan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada rakyat. Menurut Rais kondisi masyarakat belum pulih akan berpengaruh pada daya beli masyarakat yang menurun.
“Jadi jargon pulih lebih cepat bangkit lebih kuat ini kan bohong besar, rakyat dipoles-poles dengan jargon untuk pulih dan bangkit tapi pemerintah lakukan hal sebaliknya. Kita malah dicekik,” tutupnya.
Wakil ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana berjanji pada massa aksi bahwa pihaknya akan menyampaikan aspirasi dan tuntutan tersebut ke pusat pada hari itu juga.
%20(1)-min.png "Redaksi")
