%20(1)-min.png)
Kabaran Jogjakarta,- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Istimewa Yogyakarta kembali turun ke jalan, setelah pada tanggal 31 Agustus 2022 aksi di DPRD DIY dan melakukan audiensi untuk memberikan kertas posisi penolakan terhadap wacana bergulirnya kenaikan BBM.
Shahib Anshari, sebagai Koordinator acara aksi sekaligus Kadept Kajian Strategis KAMMI DIY menuturkan, Hari ini kita segel Gedung Istana Negara Jogja, sebagai bentuk pengecaman kepada pemerintah yang justru malah menambah penderitaan rakyat dengan menaikan harga BBM, Rabu (7/9/2022).
"Di tengah harga minyak dunia turun, justru pemerintah malah menaikan harga BBM" sambung Shahib.
Sementara itu Ketua KAMMI DIY, Rais Kaharuddin juga menegaskan dalam orasinya, Omong kosong jika pemerintah hari ini mengkampanyekan pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, omong kosong! Rakyat tidak memikirkan proyek startegis nasional, Rakyat juga tidak memikirkan ibu kota baru, bahkan kereta listrik.
"Yang rakyat pikirkan adalah bagaimana besok bisa makan" tegasnya.
Dengan tema besar "BBM Naik, Rakyat Tercekik" aksi KAMMI ini di mulai dari Masjid gede Kauman, longmarch melalui jalan Ahmad Dahlan, ke Kapolresta, Istana Negara, dan berujung di titik nol.
Selain melakukan pengecaman dengan segel istana, terlihat masa aksi ada yang membawa keranda mayat, dan memakai topeng para elite pemerintah dengan membawa spanduk bertuliskan "Beban Negara".
"KAMMI se- DIY menyadari beban rakyat semakin besar di tengah kenaikan harga BBM, terutama masyarakat Jogja yg sudah terhimpit upah rendah dan semakin hari kebutuhan hidup layak semakin tinggi. Di tengah krisis ini, pemerintah pusat tutup mata dan terus melancarkan proyek infrastruktur serta membangun istana baru, bahkan sampai menaikan pajak dan memotong subsidi. Alasan-alasan para oligarki adalah soal subsidi yang tak tepat sasaran padahal sudah dari tahun ke tahun jadi PR yang tak kunjung usai. Rakyat selalu jadi korban kebijakan-kebijakan tanpa nurani ini". Tegas Zain, sebagai Koordinator lapangan aksi.
SH/KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
