Tidak hanya dirayakan oleh warga Tionghoa masyarakat umum juga turut serta meramaikan tradisi yang sudah menjadi ikon wisata tahunan pada perayaan Imlek di kota sagu.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Selatpanjang Suharto, S.Sos kepada media ini mengatakan, keberagaman suku dan etnis membaur menjadi satu meramaikan dalam festival tahunan tersebut.
"Inilah uniknya Meranti, festival perang air menjadi event wisata tahunan. Perayaan ini sudah menjadi ikon wisata kita di Meranti, jadi ini bukannya kita ikut merayakan perayaan imlek, melainkan ini adalah wujud kebersamaan dan semangat kolaborasi kita untuk saling toleransi," kata Suharto saat ditemui di kantor Pos Sungai Juling Selatpanjang.
Lebih lanjut ia menjelaskan pada dasarnya kegiatan Cian Cui ini patut di dukung oleh semua masyarakat Meranti karena ini juga menjadi ikon masyarakat Meranti.
"Ini perlu kita dukung agar tetap bisa menjadi kebanggaan masyarakat Meranti, dan juga bisa menambah Pendapatan daerah Meranti," ucap Suharto yang juga merupakan Pembina Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Meranti.
Rilis JMSI