Jelang Pilpres 2024, Sekjen Gerindra Tak Terusik dengan Isu HAM 1998 / Muzani di Rumah Prabowo Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan |
Kabaran Jakarta, - Menjelang Pilpres 2024,
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengaku tidak terusik dengan isu HAM 1998 yang kerap kali menyinggung Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Seputar peran Prabowo, isu yang berkembang yakni dalam operasi penculikan puluhan aktivis menjelang Pemilu 1997 dan Sidang Umum MPR 1998.
“Itu adalah isu lama yang selalu direproduksi menjelang Pemilu Presiden. Karena itu kita enggak perlu mikirin, pokoknya jalan terus,” kata Muzani saat ditemui di Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, usai memberikan arahan kepada kader dan relawan, Minggu (23/7/2023).
Apalagi, Muzani sendiri mengaku sudah mempersiapkan diri menghadapi black campaign terkait isu HAM setiap menjelang Pemilu 2024, bahkan pemilu 2024 bukan pertama kalinya untuk Prabowo.
“Ya itu kan HAM, himhumhemhom, muncul setiap 5 tahun. Jadi kita sudah tahu kapan isu-isu itu akan muncul,” tuturnya.
Belakangan isu mengenai keterkaitan Prabowo dan penculikan aktivis 98 kembali mencuat usai salah satu aktivis yang kini merupakan politikus partai PDI-Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan berada dalam barisan pendukung Prabowo.
Budiman memutuskan untuk membelot dari instruksi partainya. Keputusan inipun membuat Budiman terpaksa berhadapan dengan dewan etik PDI-P.
Budiman memilih untuk satu kapal dengan Prabowo karena berbagai alasan, salah satunya ia menilai Prabowo mempunyai strategi matang untuk menjaga perdamaian Indonesia.
"Saya mantan aktivis, Pak Prabowo mantan tentara elite. Kita pernah berhadapan. Dulu pernah. Hehehe.. Tapi meski waktu itu di posisi beda, kami pertaruhkan nyawa, kehormatan, cita-cita," ucap Budiman di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Selasa (18/7) lalu.