Kabaran Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta para kader partai koalisi pendukung untuk bersabar soal nama bakal calon wakil presiden yang bakal mendampinginya pada Pemilihan Presiden 2024.
"Wapres nanti! Belum apa-apa wapres," kata Prabowo menanggapi sejumlah kader Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyerukan nama Erick Thohir cawapres saat memberi sambutan dalam acara HUT Ke-25 PAN di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta Pusat, Senin, (28/8).
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan nama bakal cawapres yang akan mendampingi dirinya belum ditetapkan. Sebab, dia mengaku masih harus berdiskusi bersama ketua umum partai Koalisi Indonesia Maju, yakni Golkar, PKB, PAN, dan Partai Bulan Bintang.
Dalam sambutannya, Prabowo mengakui menentukan bakal cawapres bukan urusan mudah. Dia berandai-andai urusan itu kemungkinan menjadi lebih ringan jika di Indonesia dimungkinkan ada lebih dari satu wakil presiden.
"Mencari wakil presiden tidak ringan. Kalau saya mau tanya Profesor Yusril, bisa nggak kita ubah wakil presidennya empat saja bagaimana? Wakil presiden 1, wakil presiden 2. Di beberapa negara ada lho itu karena begitu banyak orang hebat," kata Prabowo bertanya kepada Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang juga hadir pada acara itu.
Terlepas dari itu, Prabowo mengatakan nama bakal cawapres akan diputuskan melalui musyawarah mufakat.
"Nanti kita laksanakan tradisi kita, warisan nenek moyang kita, adat budaya bangsa kita, yaitu musyawarah mufakat. Nanti kita nggak tahu di mana ya Gus (Muhaimin Iskandar, red.). Kita cari tempat mungkin di Gunung Lawu atau di mana masuk ke sesuatu kita cari goa, (kita) nggak keluar-keluar sampai dapat nama. Bagaimana itu?" kata Prabowo disambut riuh tawa kader PAN dan para pimpinan partai politik yang hadir.
Prabowo saat ini diusung sebagai bakal calon presiden oleh Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan PBB. Serta akan menyusul 1 partai pendukung yang akan mendeklarasikan Prabowo yakni Partai besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (GELORA INDONESIA).
Sumber : Tempo