%20(1)-min.png)
Kabaran Jakarta, - Pasangan Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku kecewa dengan keputusan KPU yang membatalkan debat khusus Cawapres di Pilpres 2024. Anies mengatakan bahwa pihaknya sudah mengusulkan format debat kepada KPU, namun tidak mendapat tanggapan.
"Kami sudah mengirimkan surat kepada KPU tentang usulan format debat yang kami anggap lebih baik untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Namun, kami tidak pernah diajak berdiskusi atau berkonsultasi oleh KPU sebelum mereka mengambil keputusan ini," kata Anies dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube Kompas TV, Sabtu (2/12).
Anies menilai bahwa keputusan KPU tersebut tidak menghormati rakyat Indonesia yang berhak mengetahui visi dan misi dari setiap calon Presiden dan Wakil Presiden. Ia menegaskan bahwa Capres dan Cawapres harus ditampilkan secara bersama-sama, bukan disembunyikan.
"Rakyat Indonesia harus dihormati dengan cara menunjukkan siapa Capres dan Cawapresnya, jangan disembunyikan. Ini adalah soal demokrasi, bukan soal strategi politik. Rakyat Indonesia harus bisa melihat dari dekat setiap calon Presiden dan Wakil Presiden, bukan hanya mendengar suara mereka," ujar Anies.
Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres mendapatkan nomor urut 1, berhadapan dengan pasangan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres, serta nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Sementara itu, Ketua KPU Hasyim Asy'ari membantah bahwa pembatalan debat khusus Cawapres adalah pesanan dari salah satu paslon. Ia mengatakan bahwa hal itu adalah hasil kesepakatan bersama antara KPU dan tim kampanye dari kedua paslon.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan tim kampanye dari kedua paslon pada hari Kamis (30/11) lalu. Kami sudah menyampaikan alasan-alasan kami untuk membatalkan debat khusus Cawapres, dan mereka sudah menyetujuinya. Jadi, ini bukan pesanan dari siapa pun," tegas Hasyim.
%20(1)-min.png "Redaksi")
