Sosialisasi Literasi Keuangan Syariah di Kalangan Masyarakat / Foto: Istimewa |
Kabaran Gresik, - Sosialisasi literasi keuangan syariah dalam memperkuat pengetahuan keuangan di kalangan masyarakat.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Ainul Yaqin Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik oleh Pimpinan Pusat Fatayat NU dalam meningkatkan pemahaman keuangan syariah di kalangan masyarakat, Minggu (14/1/2024).
Ketua PP Fatayat NU Margaret Aliyatul Maimunah mengatakan, PP Fatayat NU menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sejak September 2023.
Kerja sama dengan PT Pegadaian Syariah dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menuju penguatan kemandirian ekonomi bagi organisasi dan anggotanya.
"Karena PP Fatayat NU melihat kerja sama ini sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan anggotanya secara nasional. Fokus untuk membawa kepemimpinan pusat ke daerah upaya berdedikasi untuk menerapkan dan mewujudkan visi ini," ujar Margaret.
Sementara itu, Sekretaris PWF NU Jawa Timur Wiwik Endahyani mengatakan, Fatayat NU Gresik antara PP Fatayat NU dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Pembentukan 10 wilayah dan 100 titik fokus sebagai hub kolaborasi oleh PP Fatayat NU menunjukkan pendekatan kemitraan yang luas dan strategis," ujar Wiwik.
Sementara itu, Ketua Umum Pegadaian Syari'ah Kebomas, Karyadi menyoroti pentingnya literasi keuangan bagi perempuan.
"Bahwa literasi keuangan terhadap pemberdayaan dan peningkatan keterampilan pengelolaan keuangan perempuan untuk mendapatkan hasil yang optimal," kata Karyadi.
Acara ini mengangkat topik yang beragam, tidak hanya fokus pada keuangan syariah dan modal wirausaha di Pegadaian, namun juga membahas topik-topik seperti kecantikan, perawatan kulit, dan kesehatan reproduksi.
Pendekatan holistik ini menunjukkan inisiatif menyeluruh yang menangani berbagai aspek kesejahteraan perempuan di luar masalah keuangan.
Salah satu sumber, Dr Eka Cipta Sari agar anggota Fatayat NU tidak hanya merawat kesehatan kulit tetapi juga memahami dan menjaga kesehatan reproduksi menambah dimensi berharga dalam diskusi.
Pentingnya kesejahteraan yang komprehensif, memperkuat gagasan bahwa kesehatan tidak hanya mencakup aspek-aspek yang dangkal tetapi juga mencakup aspek-aspek penting seperti kesehatan reproduksi.
"Pentingnya memahami kesehatan reproduksi sebagai bagian integral dari kesejahteraan secara keseluruhan. Sehingga berkontribusi terhadap perawatan proaktif dan pengelolaan masalah kesehatan reproduksi," papar dr. Eka *
Editor: Mas Bons