Berapa Besar Pengaruh Ramadhan dan Lebaran Terhadap Ekonomi Indonesia
Kabaran.Id Jakarta, - Berapa besar pengaruh Ramadhan dan Lebaran terhadap ekonomi Indonesia pada tahun 2024?
Bank Indonesia (BI) mengalokasikan uang tunai yang beredar senilai Rp 197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2024.
Jumlah kebutuhan uang tunai tersebut meningkat 4,65 persen dibandingkan realisasi tahun 2023 sebesar Rp 188,8 triliun.
Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, jumlah uang yang beredar pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri cenderung meningkat secara musiman, seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat, khususnya umat Islam, dan meningkatnya mobilitas masyarakat terkait dengan tradisi mudik (mudik).
Tidak mengherankan jika Bank Indonesia meningkatkan jumlah uang beredar setiap triwulan untuk memenuhi permintaan tersebut.
"Dengan adanya normalisasi pascapandemi Covid-19, mobilitas masyarakat diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Oleh karena itu, masuk akal untuk memperkirakan peningkatan mata uang fisik yang disediakan oleh BI pada tahun ini," ujar Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (15/3/2024).
Josua menilai, peredaran uang saat Idul Fitri biasanya meningkat signifikan baik di perkotaan maupun pedesaan. Namun menjelang Idul Fitri, apalagi dengan adanya tradisi mudik, peredaran uang di pedesaan cenderung semakin pesat.
“Tentunya, semakin cepatnya peredaran uang akan merangsang aktivitas perekonomian seiring dengan meningkatnya transaksi barang dan jasa,” ujarnya.
Secara keseluruhan, Josua memperkirakan dampak Ramadhan dan Idul Fitri terhadap perekonomian dapat mendorong pertumbuhan sebesar 0,14 hingga 0,25 poin persentase (ppt).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis pengalokasian komponen tunjangan kinerja sebesar 100 persen untuk bonus hari raya (THR) dan gaji pegawai negeri sipil (ASN) bulan ke-13 akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi 2024.
Pemberian komposisi 100 persen tunjangan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia sebesar 5,2 persen pada tahun 2024.
“Sebenarnya dalam APBN 2024 yang kita asumsikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen, sudah memperhitungkan dampak THR dan ASN. Ini akan mempengaruhi pertumbuhan pada kuartal I dan II,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers. di Jakarta pada Jumat (15/3/2024). *
Editor: Mas Bons
.jpg)