Antisipasi Penularan HIV/AIDS: LAMR Gelar Hearing dengan Diskes Meranti

 

Meranti,  - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Kepulauan Meranti memperlihatkan kepedulian tinggi terhadap penanggulangan penyakit virus HIV/AIDS dengan menggelar hearing bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti. 

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, Jumat (15/3/24). 

"Hearing ini merupakan langkah awal kami dalam menyikapi persoalan HIV/AIDS di Kabupaten Meranti. Kami berharap dapat menemukan solusi bersama dengan pihak Dinas Kesehatan untuk mengatasi masalah ini," ujar Datuk Wan Zulkifli, Sekretaris Umum LAMR Kabupaten Meranti.

Hadir dalam acara tersebut adalah tokoh-tokoh adat dan pengurus LAMR serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti. Kepala Dinas Kesehatan, Muhammad Fahri, menyampaikan apresiasi atas upaya LAMR dalam menekan angka penderita HIV/AIDS. Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 168 penderita HIV/AIDS yang telah terdata, namun belum menutup kemungkinan adanya penambahan yang tidak terdata.

Dalam sesi hearing, berbagai pertanyaan diajukan oleh pihak LAMR terkait situasi HIV/AIDS di Kabupaten Meranti. Beberapa pertanyaan tersebut mencakup jumlah penderita HIV/AIDS, sumber data yang digunakan, kelompok yang rentan terinfeksi, serta langkah-langkah pencegahan yang telah dilakukan.

Muhammad Fahri menjelaskan bahwa prosedur donor darah telah dilakukan sesuai standar. "Saat pendonor darah melakukan donasi, sistem akan secara otomatis membaca riwayat kesehatan pendonor sebelum darahnya digunakan," tambahnya.

Ketua MKA LAMR Kabupaten Meranti, H. Darwis, berharap bahwa hasil dari hearing ini dapat diimplementasikan dalam aksi nyata untuk mencegah penularan HIV/AIDS di Kabupaten Meranti. 

"Semoga dengan kerja sama antara LAMR dan Dinas Kesehatan, angka penularan HIV/AIDS dapat ditekan secara signifikan," tutupnya.

Acara hearing ini menunjukkan komitmen bersama dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat yang serius. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, diharapkan dapat diciptakan langkah-langkah konkret untuk melindungi kesehatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Kepulauan Meranti.