Jembatan Alai Perumbi dibangun lebih dari satu dekade lalu dan diperkirakan memiliki usia yang sama dengan Jembatan Selat Akar yang ambruk beberapa bulan lalu. Ambruknya Jembatan Alai Perumbi ini menambah daftar infrastruktur tua yang mengalami kerusakan parah di wilayah ini. Warga sekitar sudah lama mengkhawatirkan kondisi jembatan ini karena tanda-tanda kerusakan yang semakin nyata.
Sebelum insiden ambruknya Jembatan Alai Perumbi, pihak kepolisian sudah mengambil langkah antisipatif untuk memastikan tidak ada korban yang melintasi jembatan tersebut. Berdasarkan video yang terekam, terlihat pihak kepolisian berjaga di lokasi kejadian, tepat di titik bergesernya ruas penyambung jembatan.
“Sebelum ambruk, sudah ada tanda-tanda bergesernya bagian penyambungan jembatan, kami bersama anggota sudah berada di lokasi untuk berjaga dan mengantisipasi tidak terjadinya korban yang melintas,” ujar IPTU Heri dalam kutipan dari Riaukepri.
Ambruknya Jembatan Alai Perumbi memang sudah lama menjadi kekhawatiran warga setempat. Kondisi bangunan yang sudah cukup lama membuat jembatan ini rentan terhadap kerusakan. Situasi ini semakin diperparah dengan kurangnya perawatan dan pemantauan berkala.
Kejadian ambruknya Jembatan Alai Perumbi ini menjadi pengingat pentingnya perawatan infrastruktur publik yang memadai untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Detik-detik ambruknya Jembatan Alai Perumbi sempat direkam oleh masyarakat yang sudah ramai berada di lokasi kejadian.
Rekaman tersebut menunjukkan betapa cepatnya struktur jembatan runtuh ke sungai Perumbi, yang membuat masyarakat sekitar berlari menjauhi lokasi untuk menyelamatkan diri. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, berkat langkah antisipatif yang sudah diambil oleh pihak kepolisian sebelumnya.
Ambruknya Jembatan Alai Perumbi tidak hanya mengakibatkan putusnya akses transportasi antara desa Gogok dan desa Alai, tetapi juga berdampak pada aktivitas sehari-hari warga. Jembatan ini merupakan jalur utama bagi warga yang melakukan aktivitas perdagangan, pendidikan, dan berbagai kegiatan sosial lainnya.
Dengan putusnya jembatan ini, warga harus mencari alternatif jalur lain yang tentu saja memakan waktu lebih lama dan menambah beban biaya transportasi.
Pemerintah daerah Kepulauan Meranti diharapkan segera mengambil tindakan untuk membangun kembali Jembatan Alai Perumbi. Perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap kondisi jembatan yang masih ada, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Selain itu, perbaikan dan pemeliharaan rutin terhadap infrastruktur yang ada harus menjadi prioritas utama untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Ambruknya Jembatan Alai Perumbi mengingatkan kita akan pentingnya perawatan dan pemantauan infrastruktur secara berkala. Dengan usia yang sudah tua, jembatan ini seharusnya mendapatkan perhatian lebih agar tetap kokoh dan aman untuk digunakan.
Kejadian ini bukan hanya sekedar insiden, tetapi juga pelajaran berharga bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kondisi infrastruktur di sekitar mereka.