Kabaran Meranti, - Jembatan roboh di Kecamatan Tebingtinggi Barat, satu-satunya fasilitas umum yang menghubungkan tiga kecamatan lain dengan pusat ibu kota Kepulauan Meranti, roboh pada Selasa siang hari semalam (22/05).
Kejadian ini menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat yang mengandalkan jembatan tersebut untuk mobilitas sehari-hari.
Jembatan roboh ini membuat akses ke Selatpanjang, ibu kota Kepulauan Meranti, menjadi terputus. Kondisi ini memaksa masyarakat untuk mencari alternatif lain untuk melanjutkan aktivitas mereka. Salah satu tokoh Pemuda Tebingtinggi Barat, Mas Bas, menyuarakan kekhawatiran masyarakat dan meminta pemerintah untuk segera bertindak.
Mas Bas, yang juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Kepulauan Meranti, menekankan pentingnya tindakan cepat dari pemerintah.
"Masyarakat minta pemerintah cepat ambik kebijakan, untuk solusi jangka pendeknya. Misalnya dengan menyiapkan dermaga kempang untuk transportasi tradisional sebagai alat penyebrangan jangka pendek,” ucapnya, Rabu (23/5).
Menurut Mas Bas, jika pemerintah lambat dalam mengambil tindakan, masyarakat mungkin akan mengambil tindakan sendiri. Hal ini, menurutnya, bisa menambah beban masyarakat dan membuka peluang bagi pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan situasi ini sebagai peluang bisnis baru.
Dalam konteks jembatan roboh ini, Mas Bas menegaskan bahwa pemerintah harus segera menyediakan solusi sementara, seperti dermaga kempang, agar mobilitas masyarakat tidak terganggu. Ia juga menekankan bahwa fokus pemerintah tidak hanya pada penyebab keruntuhan jembatan, tetapi juga pada solusi cepat untuk mengatasi masalah ini.
"Pemerintah jangan cuma fokus nyari tau kenapa jembatan tu tumbang, tapi cepat bertindak untuk mikirkan macam mane masyarakat nyebrang, karne itu satu-satunye akses cepat nak ke Selatpanjang," tambahnya.
Keprihatinan masyarakat terhadap jembatan roboh ini sangat besar, mengingat jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses yang cepat dan efektif untuk mencapai Selatpanjang. Masyarakat berharap pemerintah segera merespons dengan tindakan nyata dan tidak hanya berhenti pada investigasi penyebab kejadian.
Sementara itu, pemerintah daerah Kepulauan Meranti diharapkan untuk segera mengeluarkan kebijakan darurat yang dapat meringankan beban masyarakat. Selain itu, pembangunan dermaga kempang diharapkan dapat menjadi solusi jangka pendek yang efektif hingga jembatan baru dapat dibangun.
Mas Bas juga menambahkan bahwa kejadian ini menjadi ujian bagi kemampuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menangani situasi darurat.
"Ini ujian, untuk melihat sejauh mana kemampuan OPD di Pemerintahan hari ini dalam menyelesaikan persoalan yang bersifat mendesak," tambahnya.
Jembatan roboh ini tidak hanya memutus akses transportasi, tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi dan pendidikan. Banyak anak-anak yang kesulitan pergi ke sekolah, dan pedagang yang terhambat dalam mendistribusikan barang dagangan mereka.
Untuk itu, selain membangun dermaga kempang, pemerintah juga perlu memikirkan solusi jangka panjang yang lebih permanen dan aman. Pembangunan jembatan baru yang kokoh dan mampu menahan beban berat menjadi sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan juga sangat penting. Pemerintah perlu mengadakan dialog dengan masyarakat setempat untuk mendengarkan masukan dan aspirasi mereka. Dengan demikian, solusi yang diambil dapat lebih tepat sasaran dan diterima oleh semua pihak.
Dengan kejadian jembatan roboh ini, masyarakat berharap pemerintah dapat menunjukkan kepemimpinan yang tanggap dan responsif. Kecepatan dan ketepatan dalam mengambil tindakan akan menjadi kunci untuk mengatasi krisis ini dan memulihkan kembali mobilitas serta aktivitas masyarakat di Kepulauan Meranti.