KABARAN JAKARTA, - Menindaklanjuti hasil pertemuan pada Kongres PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan pertemuan daring untuk membahas dukungan dalam memperkuat persepakbolaan di daerah.
Pertemuan ini merupakan langkah penting dalam mendukung Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Dengan kolaborasi antara Kemendagri dan PSSI, diharapkan akan ada penguatan signifikan dalam pengembangan sepak bola di seluruh pelosok Indonesia.
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Plh. Dirjen Bina Keuangan Daerah, Sekjen PSSI, Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Ditjen Keuda, dan Direktur Teknik PSSI. Mereka semua berkumpul dengan satu tujuan utama: memperkuat dukungan terhadap persepakbolaan daerah melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Menurut Dirjen Bina Bangda, Restuardy Daud, Kemendagri siap mengakomodasi permohonan PSSI dan Kemenpora terkait olahraga melalui Surat Edaran dan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2025. Restuardy menyatakan, "Pertemuan ini menunjukkan komitmen Kemendagri dan PSSI dalam mendukung perkembangan persepakbolaan di Indonesia, khususnya pada tingkat daerah,"katanya.
Restuardy menambahkan bahwa pertemuan ini adalah langkah awal dari serangkaian pertemuan yang akan datang untuk membahas secara teknis dan detail bentuk dukungan yang diperlukan dari pemerintah daerah. Salah satu fokus utama adalah memastikan bahwa fasilitas prasarana dan sarana olahraga, termasuk lapangan sepak bola, dapat ditingkatkan dan dikembangkan dengan baik melalui pengalokasian dana APBD.
Dalam surat yang dikirimkan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) kepada Menteri Dalam Negeri pada tanggal 4 Juni 2024, dengan nomor: B.PO/6.4.22/MENPORA/VI/2024, Kemenpora meminta dukungan anggaran untuk penyelenggaraan kompetisi amatir dan pengembangan fasilitas olahraga. Surat ini menekankan pentingnya alokasi anggaran dari APBD untuk mendukung kegiatan sepak bola di daerah.
Kehadiran Sekjen PSSI dalam pertemuan ini menegaskan komitmen organisasi sepak bola nasional dalam meningkatkan kualitas pembinaan dan penyelenggaraan kompetisi di tingkat amatir. PSSI berharap bahwa dengan dukungan dari Kemendagri, kualitas sepak bola di daerah dapat ditingkatkan, sehingga menghasilkan bibit-bibit unggul yang berpotensi membawa nama Indonesia ke kancah internasional.
Pertemuan daring ini juga merupakan tindak lanjut dari berbagai inisiatif yang telah dilakukan oleh PSSI untuk memperkuat sepak bola nasional. Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, PSSI berharap dapat menciptakan ekosistem sepak bola yang lebih baik, mulai dari fasilitas hingga program pembinaan yang berkualitas.
Salah satu poin penting dalam pertemuan ini adalah penyusunan Surat Edaran dan Peraturan Menteri Dalam Negeri yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan APBD Tahun 2025. Pedoman ini diharapkan dapat memberikan arahan yang jelas bagi pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran untuk sepak bola, termasuk untuk pengembangan prasarana dan sarana olahraga.
Dukungan Kemendagri melalui alokasi APBD diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi persepakbolaan di daerah. Dengan adanya dana yang cukup, diharapkan berbagai daerah dapat mengembangkan fasilitas olahraga yang memadai, serta menyelenggarakan kompetisi amatir yang berkualitas. Hal ini akan memberikan kesempatan bagi talenta-talenta muda untuk berkembang dan menunjukkan kemampuan mereka di level yang lebih tinggi.
Pertemuan ini merupakan langkah nyata dalam upaya bersama untuk memajukan persepakbolaan di Indonesia. Dengan sinergi antara Kemendagri, PSSI, dan pemerintah daerah, diharapkan dapat tercipta ekosistem sepak bola yang kuat dan berkelanjutan. Melalui dukungan yang konsisten, Indonesia dapat melahirkan pemain-pemain berbakat yang mampu bersaing di tingkat internasional, membawa kebanggaan bagi bangsa dan negara.