Pengalaman Perjudian Online: Keuntungan dan Risiko Finansial |
Pengalaman Perjudian Online: Keuntungan dan Risiko Finansial
Kabaran Jabar, - Beberapa orang tertarik dengan keuntungan dari perjudian online, meskipun seringkali pengguna mengalami kerugian finansial.
Contohnya adalah HM (30 tahun) dan KC (28 tahun) dari Kabupaten Bandung, yang sebelumnya terlibat dalam perjudian online namun sekarang telah menghentikan aktivitas tersebut.
Keduanya berbincang-bincang dan bercerita dengan DetikJabar tentang pengalaman dalam bermain judi online, Rabu (26/6/2024).
Di awal permainan, seringkali mereka mendapat keuntungan besar.
HM mengatakan bahwa dia pertama kali mengetahui tentang situs judi online itu dari seorang teman pada tahun 2020. Dia merasa penasaran dan akhirnya mencoba sendiri.
"Setelah saya membuat akun sendiri, saya langsung mencoba. Katanya kalau akun baru atau di awal sering diberi kemenangan. Awalnya saya deposit Rp 20 ribu, dan saya menang sekitar Rp 200 ribu dalam 10 kali permainan," ujar HM.
HM merasa gembira saat dia berhasil memenangkan permainan pertamanya secara langsung. Sejak itu, dia mulai terjerumus dalam kebiasaan bermain judi online, meskipun dengan deposit yang tidak terlalu besar.
"Setelah itu saya langsung mulai main. Tapi ada pasang surutnya. Lebih sering turun daripada menang. Selama bermain, saya biasanya melakukan deposit sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu," ujarnya.
Sehari-hari, HM bekerja di sebuah perusahaan di Kota Bandung. Dia sering bermain judi online saat waktu luang atau setelah pulang kerja.
"Pernah sekali saya berhasil menang besar, sekitar Rp 1,5 juta dengan deposit awal hanya Rp 50 ribu. Namun setelah itu, kebanyakan saya malah mengalami kerugian, hampir sebesar pendapatan saya," ungkap HM.
HM mengakui bahwa uang yang didapat dari judi online sering digunakan untuk merokok dan minum-minum berlebihan, sehingga uang tersebut selalu habis tanpa tersisa.
"Uang itu sering saya pakai untuk beli rokok dan kadang untuk beli makanan juga. Oleh karena itu, uang itu hanya untuk keperluan saya sendiri, saya tidak pernah memberikannya kepada orang tua. Saya sadar bahwa uang tersebut berasal dari hasil judi online yang tidak berkah," kata HM.
Menurutnya, dia tidak melakukan kejahatan saat bermain judi online karena tidak menggunakan uang dari gaji yang diperoleh selama bekerja.
"Saya biasanya menggunakan uang bonus atau tambahan lainnya untuk bermain. Selain itu, jumlah yang saya gunakan juga tidak besar," jelasnya.
"Saya hanya bermain mesin slot. Saya pernah mencoba togel online, tapi hanya nebak-nebak saja. Jadi tidak pernah berhasil menang," tambahnya.
HM menjelaskan bahwa dalam pengalamannya bermain judi online, dia lebih sering mengalami kekalahan. Bahkan, dia mengakui telah mengalami kerugian sekitar Rp 5 juta.
"Saya perkirakan kerugian karena judi online sekitar Rp 5 juta. Hal ini membuat saya merasa menyesal dan memutuskan untuk tidak bermain lagi," ungkapnya.
Setelah menyadari banyak mengalami kerugian, HM memutuskan untuk berhenti bermain judi online pada tahun 2022. Setelah itu, dia berhasil merapikan hidupnya dan menikah pada tahun 2023.
"Saya mulai berhenti setahun sebelum menikah. Karena uang dari situ sebesar apapun cepat habisnya. Saya pernah mendapatkan sejumlah besar uang juga tidak tahu kemana perginya. Setelah saya berhenti, alhamdulillah, rezeki tetap ada dan harus disyukuri," kata HM.
"Iya saya menyadari hal tersebut. Jadi uangnya tidak memberikan berkah," lanjutnya.
Dia berharap pemerintah dapat menghentikan akses ke situs-situs tersebut karena saat ini masih dapat diakses.
"Saya heran beberapa situs masih bisa diakses. Seharusnya pemerintah memblokir situs-situs semacam itu. Di situs-situs itu ada permainan slot, togel, roulette, kasino, tebak skor bola, dan berbagai jenis permainan lainnya. Yang sering dimainkan biasanya adalah slot," ungkapnya.
Sementara itu, ada satu mantan pemain judi online lainnya, yaitu KC (28 tahun). Seperti HM, KC mulai bermain setelah terinspirasi oleh temannya pada tahun 2021. Dia memulai dengan deposit awal sebesar Rp 30 ribu.
KC menjelaskan bahwa setelah itu dia menjadi kecanduan. Uang kemenangan pertamanya langsung digunakan kembali untuk bermain. Namun, hasilnya tidak sebesar kemenangan pertama.
"Selanjutnya saya hanya bisa mendapatkan sekitar Rp 300 ribu, Rp 500 ribu, tidak sebesar saat pertama kali bermain. Seiring berjalannya waktu, saya malah lebih sering mengalami kekalahan," ungkapnya.
KC mengungkapkan bahwa dia pernah merasakan stres ketika bermain judi online. Bahkan, dia pernah mengambil pinjaman dari pinjaman online.
"Selama saya bermain judi online, saya sampai harus meminjam dari pinjaman online. Saya menggunakan pinjaman tersebut untuk deposit. Hal ini membuat saya semakin stres sebenarnya," ungkapnya.
Setelah bermain cukup lama, KC menyadari dan akhirnya memutuskan untuk berhenti pada tahun 2023. Hal ini karena dia telah mengalami kerugian hingga mencapai jutaan rupiah.
"Jika dihitung-hitung, kerugiannya mencapai sekitar Rp 10 juta. Saya memutuskan untuk berhenti sekitar tahun 2023. Jika dilanjutkan tidak akan membawa kebaikan," ujar KC.
Dia menambahkan bahwa faktor yang mendorongnya untuk bermain adalah lingkungan sekitarnya. Namun, setelah dia memutuskan untuk menjauh dari lingkungan tersebut, akhirnya dia berhasil berhenti dan tidak lagi terlibat.
"Jadi dulu saya terlibat dalam judi online karena pengaruh lingkungan. Setelah saya menjauh dari lingkungan itu, Alhamdulillah saya bisa berhenti. Teman-teman yang dulu mengajak saya masih tetap bermain sampai sekarang," ungkapnya.
"Setelah berhenti, rasanya sangat menyenangkan. Tidak ada lagi pikiran tentang bayar utang. Sekarang uang yang saya miliki benar-benar digunakan untuk keperluan makanan saja," tambahnya. *
Editor: Mas Bons