Kabaran Inhu, - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Indragiri Hulu (Inhu) kembali menggelar aksi damai jilid 2 di depan kantor Bupati Inhu, Kamis, 20/6.
Aksi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat Inhu yang turut prihatin dengan kondisi jalan yang rusak akibat banyaknya mobil angkutan batu bara milik perusahaan PT Era Perkasa Mening (EPM) Peranap yang diduga melebihi tonase yang diizinkan.
Aksi damai ini dilatarbelakangi oleh banyaknya jalan rusak di Inhu yang disebabkan oleh aktivitas angkutan batu bara dari PT Era Perkasa Mening EPM Peranap. Ketua Umum PMII cabang Inhu, Romi Zelvindra, menyatakan bahwa kerusakan jalan ini telah menyebabkan banyak kecelakaan yang merugikan masyarakat.
"Sejauh ini dampak dari banyaknya angkutan batu bara itu telah merusak jalan dan adanya korban dari masyarakat dimana masyarakat sering mengalami kecelakaan," ujar Romi.
Dalam orasinya, PMII cabang Inhu menyampaikan beberapa poin pernyataan sikap:
- Meminta Bupati melalui Dinas Perhubungan untuk menghentikan angkutan batu bara milik PT Era Perkasa Mening EPM Peranap karena banyaknya jalan kabupaten yang rusak dan banyak memakan korban.
- Mendesak PT Era Perkasa Mening EPM Peranap untuk melakukan perbaikan jalan di seluruh lintasan yang dilalui angkutan batu bara tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Indragiri Hulu.
- Menuntut transparansi dari Bupati terkait dugaan adanya perbaikan jalan yang dilakukan oleh PT Era Perkasa Mening EPM Peranap.
- Mengajak seluruh masyarakat Inhu untuk mendukung bupati yang berani bersikap tegas terhadap perusahaan perusak jalan.
- Mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak jika tuntutan tidak diindahkan, dengan slogan "Jangan Berani Lanjutkan Jika Tidak Berani Ganti Pemimpin".
Aksi damai ini tidak hanya diikuti oleh anggota PMII, tetapi juga melibatkan elemen masyarakat Inhu yang merasakan dampak langsung dari kerusakan jalan. Kehadiran mereka menunjukkan kekompakan dan kepedulian masyarakat terhadap isu ini. Setelah menyampaikan pernyataan sikap, para demonstran membubarkan diri dengan tertib.
Romi Zelvindra ketua PMII Cabang Inhu menyayangkan ketidakhadiran Bupati di lapangan saat aksi berlangsung, yang membuat mereka ragu terhadap keseriusan Bupati dalam menangani masalah ini.
"Kami melihat bupati tidak terlihat di lapangan ini yang membuat kami ragu kepada bupati apakah bupati berani merespon pernyataan sikap kami," ungkap Romi.
PMII cabang Inhu berencana untuk terus melanjutkan perjuangan mereka dengan menggelar aksi jilid 3. Mereka akan melakukan konsolidasi dan mengajak lebih banyak masyarakat untuk turut serta dalam aksi berikutnya.
"Kami dari PMII akan segera melakukan konsolidasi untuk melakukan aksi jilid 3 dengan menggandeng lebih banyak masyarakat," kata Romi. Aksi lanjutan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemerintah daerah tidak mengabaikan tuntutan masyarakat dan bertindak tegas terhadap perusahaan yang menyebabkan kerusakan jalan.
Aksi damai jilid 2 ini menunjukkan bahwa masyarakat Inhu, yang dipimpin oleh PMII, berkomitmen untuk memperjuangkan hak mereka dan memastikan bahwa jalan-jalan di kabupaten tersebut diperbaiki dan aman untuk digunakan. Dengan terus mengawal isu ini, mereka berharap pemerintah daerah akan bertindak sesuai dengan kepentingan rakyat, bukan kepentingan perusahaan.