 |
| Dahlan Iskan: Kesuksesan dari Kerja Keras dan Inovasi |
Dahlan Iskan: Kesuksesan dari Kerja Keras dan Inovasi
Kabaran.ID, - Dahlan Iskan, seorang figur luar biasa, membangun sebuah imperium bisnis dari awal yang sederhana. Berasal dari kemiskinan, Dahlan mengubah nasibnya melalui kerja keras tanpa henti dan inovasi.
Bagaimana sebuah bisnis yang hampir bangkrut bisa berkembang menjadi ratusan cabang dengan pendapatan miliaran?
Dahlan Iskan mencontohkan kesuksesan melalui kerja keras yang tak kenal lelah dan inovasi. Dilahirkan di Magetan, Jawa Timur, dari keluarga yang miskin, Dahlan mulai bekerja sejak dini untuk menghidupi keluarganya.
Dengan dedikasi yang tak pernah goyah, saat bekerja sebagai jurnalis di Tempo Surabaya, Dahlan naik menjadi kepala biro. Pada tahun 1982, ia mengambil alih Jawa Pos ketika surat kabar tersebut hampir bangkrut.
Di bawah kepemimpinannya, Dahlan melihat peluang dengan mengubah strategi produksi, seperti menggeser waktu terbit dari sore menjadi pagi. Hal ini mengakibatkan peningkatan dalam jumlah pembaca dan pendapatan surat kabar.
Keberhasilannya dalam menyelamatkan bisnis dari ambang kebangkrutan memungkinkannya untuk mengembangkan Jawa Pos menjadi ratusan cabang dengan omzet miliaran.
Dahlan terkenal tidak hanya karena metode produksi inovatifnya tetapi juga karena strategi pemasaran dan penjualannya. Ia berhasil meningkatkan penjualan surat kabar dari 6.800 eksemplar menjadi 300.000 per hari, dengan pendapatan mencapai 38,6 miliar.
Prestasinya menarik perhatian nasional dan membuat Jawa Pos menjadi surat kabar terbesar di Indonesia.
Dahlan Iskan juga dikenal karena kepemimpinan inovatifnya dan kesiapannya mengambil risiko. Selain mengelola media massa, ia mendirikan Jawa Pos News Network (JPNN), yang menguasai 190 media cetak dan 40 percetakan di seluruh Indonesia.
Pada fase berikutnya, Dahlan berdiversifikasi ke televisi lokal, real estate, dan perusahaan listrik, menjadikan bisnisnya lebih tahan terhadap fluktuasi pasar.
Selain sukses dalam bisnis, Dahlan memberikan kontribusi di sektor publik sebagai CEO PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Di PLN, ia memulai program enam bulan tanpa pemadaman listrik dan mendirikan pembangkit listrik tenaga surya di banyak pulau.
Sebagai Menteri BUMN, Dahlan menerapkan reformasi besar-besaran untuk memberantas korupsi dan meningkatkan efisiensi perusahaan-perusahaan milik negara.
Dengan segala prestasinya, Dahlan kini menjadi mentor dan panutan bagi banyak pengusaha muda di Indonesia.
Melalui Sekolah CEO bersama Bisnishack, ia membagikan pengalamannya dan strategi bisnisnya untuk mendidik generasi mendatang agar dapat sukses secara jujur dan bijaksana dalam dunia bisnis.
Kontributor: Mas Bons
Editor: Warsono
