terkini

Ads Google

Partai Gelora Tunggu Keputusan KIM Terkait Pilgub Jakarta

Redaksi
8/13/24, 14:50 WIB Last Updated 2024-08-13T07:50:55Z



Kabaran Jakarta,- Partai Gelora Tunggu Keputusan KIM Terkait Pilgub Jakarta 2024, Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyatakan bahwa mereka masih menunggu pembicaraan akhir di internal Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengenai calon yang bakal mendampingi Ridwan Kamil maju dalam pemilihan tersebut. 


Hingga saat ini, belum ada pembicaraan resmi yang dilakukan oleh KIM terkait hal ini. "Sampai sekarang kita belum bicarakan di KIM sebagai KIM, ya. Tetapi sebagai proses kita mengikuti saja perkembangannya. Cuma di KIM-nya sendiri kita belum membicarakan sama sekali," kata Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora, setelah penyerahan Surat Rekomendasi kepada 14 calon kepala daerah (Cakada) di Gelora Media Center pada Senin (12/8/2024) sore.



Pertanyaan besar saat ini adalah siapa yang akan mendampingi Ridwan Kamil dalam Pilgub Jakarta 2024. Menurut Anis Matta, masih banyak kejutan yang bisa terjadi hingga pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024 mendatang. Salah satu isu yang mencuat adalah kemungkinan bergabungnya PKS ke dalam KIM dan kemunculan nama 'S', mantan Ketua Umum Partai Golkar, sebagai kandidat potensial.



Meskipun begitu, Anis Matta tetap tenang menghadapi situasi yang penuh spekulasi ini. "Kalau kita sih santai aja, kayak gitu ya. Jangan tegang dengan persoalan masuk dan keluar, gitu. Cuma menurut saya sampai tanggal 20 Oktober masih akan banyak kejutan lagi yang terjadi. Kalau kita santai saja," ujarnya.



Munculnya nama Suswono, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS, yang dikabarkan bakal menjadi calon wakil gubernur dari Ridwan Kamil, menjadi topik hangat. Namun, Anis Matta menegaskan bahwa urusan tersebut sepenuhnya merupakan internal PKS. "Saya kira itu urusan internal PKS, ya. Nah, itu urusan internal PKS. Anda tanyakan kepada mereka itu," tegasnya.



Anis Matta juga memastikan bahwa hubungan Partai Gelora dengan PKS tetap baik. "Saya kira tidak (masalah) tidak. Kita tidak punya masalah dengan itu semua," ungkapnya. Pernyataan ini mempertegas bahwa meskipun ada spekulasi mengenai calon wakil gubernur, hubungan antarpartai dalam KIM tetap solid.



Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, memberikan pandangannya mengenai kegagalan Anies Baswedan untuk maju dalam Pilgub Jakarta. Menurutnya, hal ini bukan disebabkan oleh penjegalan, melainkan sikap pragmatisme partai-partai politik pengusungnya. "Tidak ada penjegalan. Ini soal pragmatisme dalam pemilihan tiket saja," kata Fahri Hamzah.



Fahri menjelaskan bahwa pada saat Pilpres 2024 lalu, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hanya berusaha mengamankan suara partai mereka agar tidak mengalami penurunan drastis. 



"Dulu mungkin ada (Parpol) yang memerlukan popularitas untuk bisa bertahan agar tidak kehilangan suara pada Pileg 2024. Saya mengatakan, saya tuduh, partai-partai yang mengambil Anies Baswedan saat itu melakukannya untuk bertahan," kata mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut.



Pragmatisme partai-partai politik semakin terlihat ketika Anies Baswedan tidak lagi dipertimbangkan untuk Pilgub Jakarta. Mereka menganggap bahwa mengusung Anies tidak lagi menguntungkan bagi partai mereka. Apalagi, partai-partai pengusung Anies di Pilpres 2024 dikabarkan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk Pilkada Jakarta 2024.



"Setelah pemilu selesai, Anies Baswedan tidak diperlukan lagi. Partai-partai itu berpikir seperti itu, tidak ada lagi kepentingan untuk mendukung Anies. Ini saatnya introspeksi bersama. Kami sudah tahu dari awal akan seperti ini, dan mudah-mudahan mereka sadar," pungkas Fahri Hamzah.


Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Partai Gelora Tunggu Keputusan KIM Terkait Pilgub Jakarta

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x