terkini

Ads Google

Asmar dan Muzamil Laksanakan Ziarah ke Makam Raja di Pulau Penyengat

Redaksi
9/12/24, 09:34 WIB Last Updated 2024-09-12T02:34:57Z


Kabaran Tanjung Pinang – Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Asmar dan Muzamil, baru-baru ini melaksanakan ziarah ke makam Raja Fisabilillah di Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Rabu (11/9). Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam rangkaian spiritual pasangan calon ini, yang sekaligus bertujuan untuk mengenang jasa-jasa para leluhur.



Asmar mengungkapkan, keinginan untuk menziarahi makam Raja Fisabilillah sudah lama ia rencanakan. "Saya sudah lama berniat menziarahi makam Raja Fisabilillah karena di sini juga terdapat makam leluhur kami, Daeng Celak," jelasnya saat berbicara kepada media usai kegiatan ziarah tersebut. Daeng Celak merupakan tokoh penting dalam sejarah Melayu, yang juga memiliki hubungan erat dengan Kerajaan Riau-Lingga.



Tidak hanya sekadar melaksanakan ziarah, Asmar juga mengajak pasangannya, Muzamil, untuk turut bersama-sama dalam momen penting ini. "Alhamdulillah, niat kami akhirnya terwujud. Saya juga membawa Muzamil untuk bersama-sama menunaikan niat ini," tambahnya dengan rasa syukur. Bagi Asmar, ziarah ke makam leluhur tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada para pendahulu yang telah berjasa bagi perkembangan budaya dan sejarah Kepulauan Riau.



Pulau Penyengat, yang terletak sekitar 6 kilometer dari pusat Kota Tanjung Pinang, dikenal sebagai salah satu situs sejarah penting di Kepulauan Riau. Akses menuju pulau ini bisa dilakukan dengan perahu motor atau yang biasa disebut klotok, dan dalam sejarahnya, Pulau Penyengat merupakan pusat Kerajaan Riau-Lingga. Di pulau ini juga terdapat makam sejumlah tokoh besar lainnya, termasuk Raja Ali Haji, yang dikenal sebagai pencipta karya sastra "Gurindam Dua Belas". 



Raja Ali Haji memiliki peran besar dalam perkembangan sastra Melayu dan bahasa Indonesia, sehingga namanya diakui sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia. Gurindam Dua Belas, yang ditulis pada tahun 1847, hingga kini masih menjadi karya yang banyak dipelajari, terutama dalam mendalami tradisi kesusastraan Islam dan Melayu. Ziarah ke makam Raja Ali Haji pun sering menjadi tujuan bagi para pelajar, budayawan, serta masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang warisan budaya Melayu.



Selain makam Raja Fisabilillah dan Raja Ali Haji, Pulau Penyengat juga menjadi tempat bersejarah lainnya yang tak kalah penting, seperti Masjid Sultan Riau dan Istana Kantor. Masjid Sultan Riau yang berdiri megah di pulau ini adalah salah satu masjid tertua di Indonesia, yang dibangun pada abad ke-18. Keunikan masjid ini terletak pada bahan bangunan yang digunakan, konon sebagian bahannya berasal dari campuran putih telur.



Tidak heran jika Pulau Penyengat sering dijadikan tujuan wisata religi dan budaya oleh para pengunjung yang ingin mengenang sejarah panjang Kesultanan Riau-Lingga dan menjelajahi situs-situs bersejarah. "Pulau ini bukan hanya sekadar tempat untuk mengenang tokoh besar, tetapi juga menyimpan nilai sejarah yang begitu mendalam bagi masyarakat Melayu dan bangsa Indonesia," tambah Muzamil.



Dalam ziarah tersebut, Asmar dan Muzamil juga menyempatkan diri untuk berdoa dan memberikan penghormatan di beberapa makam penting lainnya yang ada di Pulau Penyengat. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi generasi muda akan pentingnya menjaga tradisi dan menghargai warisan leluhur.



Dengan melakukan ziarah ini, Asmar dan Muzamil ingin menegaskan komitmennya untuk tetap memelihara nilai-nilai budaya dan spiritual dalam kehidupan sehari-hari. "Kami berharap, langkah ini dapat menjadi contoh bagi generasi muda untuk tidak melupakan sejarah dan jasa-jasa para pendahulu," pungkas Asmar.



Pulau Penyengat dengan segala peninggalan sejarahnya, memang menjadi salah satu saksi bisu kejayaan masa lalu Melayu yang harus terus dilestarikan. Melalui ziarah ini, Asmar dan Muzamil tidak hanya menunaikan niat pribadi mereka, tetapi juga memberikan pesan kuat tentang pentingnya melestarikan budaya dan sejarah bagi masa depan yang lebih baik.

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Asmar dan Muzamil Laksanakan Ziarah ke Makam Raja di Pulau Penyengat

Terkini

Topik Populer

Iklan

Close x