KABARAN MERANTI – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM-RI) bergerak cepat dalam penerapan Modul Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tematik Mangrove. Pada Kamis (26/9/2024), tim BRGM-RI mengunjungi dua sekolah, yaitu SDN 18 Semulut dan SMPN 5 Tebing Tinggi Timur, untuk melakukan uji coba modul pada proyek percontohan (pilot project).
Uji coba ini melibatkan sejumlah pakar pendidikan, termasuk DR. Wirdati Irma, M.Si, Wakil Rektor 1 Universitas Muhammadiyah Riau, dan DR. Syahtriatna D. M.Kom, dosen Universitas Lancang Kuning yang juga Fasilitator Sekolah Penggerak. Kehadiran para akademisi ini bertujuan untuk memastikan bahwa modul P5 yang akan diujicobakan dapat diterapkan dengan baik di sekolah-sekolah tersebut.
Menurut Ilfan, S.Pd.I, M.Pd, Asisten Pendidikan Lingkungan PPIU Riau, yang mewakili Kepala Kelompok Kerja Edukasi dan Sosialisasi BRGM-RI Dr. Ir. Suwignya Utama, M.BA, modul ini dirancang untuk menanamkan karakter cinta lingkungan pada peserta didik, terutama karena mereka berada di lingkungan ekosistem mangrove. "Melalui modul ini, kami berharap siswa dapat lebih menyadari pentingnya menjaga lingkungan sejak dini, apalagi mereka tinggal di kawasan yang dipenuhi ekosistem mangrove," jelas Ilfan.
Ilfan menambahkan, peran sekolah sangat penting dalam mengedukasi siswa agar kesadaran lingkungan dapat tertanam sejak dini. Ia berharap modul ini mampu memberikan dampak positif pada peserta didik, terutama dalam hal pelestarian lingkungan yang menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kepulauan Meranti, Ira Selda Fitri, S.IP, MPA, mewakili Kepala Dinas Pendidikan, menyampaikan apresiasinya kepada BRGM-RI atas inisiatifnya dalam memfasilitasi project ini. "Kami berterima kasih kepada BRGM-RI yang telah memfasilitasi modul ini. Harapannya, setelah modul ini disahkan melalui SK, modul P5 Tematik Mangrove bisa diterapkan di seluruh sekolah di Kabupaten Kepulauan Meranti," kata Ira.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 18 Semulut, Mashuri, S.Pd, menyatakan kebanggaannya karena sekolahnya terpilih menjadi pilot project untuk uji coba modul P5 ini. "Ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan program P5 yang membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan dan memiliki daya saing tinggi," ujar Mashuri.
Mashuri juga menambahkan bahwa program ini memberikan pengalaman belajar yang aktif dan kreatif bagi siswa, sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, terutama dalam menjaga ekosistem mangrove yang sangat penting di daerah mereka.
Kepala Sekolah SMPN 5 Tebing Tinggi Timur, Erliana, S.Pd, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BRGM-RI dan Dinas Pendidikan yang telah menjadikan sekolahnya bagian dari pilot project ini. "Kami sangat mengapresiasi kesempatan yang diberikan untuk berpartisipasi dalam program ini, yang tentunya bermanfaat bagi siswa kami dalam mengembangkan kesadaran lingkungan."
Uji coba modul ini merupakan tindak lanjut dari Forum Group Discussion (FGD) yang sebelumnya digelar untuk finalisasi Modul P5 Tematik Mangrove di Grand Meranti Hotel pada Rabu, 25 September 2024. Proses uji coba ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam implementasi modul P5 di sekolah-sekolah lain di Meranti, sehingga pendidikan berbasis lingkungan dapat berkembang lebih luas di wilayah tersebut.
KI