Kabaran Meranti,- Calon Bupati Kepulauan Meranti, Mahmuzin Taher, menggelar kampanye dialogis di kediaman Pak Khairul di Selatpanjang Timur, Senin (30/9). Acara ini dihadiri oleh sejumlah warga dan tokoh masyarakat yang antusias mendengarkan pemaparan visi dan misi Mahmuzin, meskipun hujan sempat mengguyur lokasi kegiatan. Kampanye ini menjadi momen penting bagi Mahmuzin untuk memperkenalkan gagasan swastanisasi sebagai solusi utama bagi pembangunan di Kepulauan Meranti.
Jaka Insita, salah satu tokoh masyarakat yang hadir, memberikan dukungan penuh kepada Mahmuzin. Dalam pernyataannya, Jaka menilai Mahmuzin sebagai sosok pemuda enerjik yang membawa visi perubahan untuk Kepulauan Meranti. "Mahmuzin Taher ini merupakan seorang pemuda yang enerjik, sesuai dengan visi misi beliau sebagai calon Bupati Kepulauan Meranti yang butuh perubahan. Untuk berubah, kita memerlukan pemimpin yang enerjik, nah, itu ada pada pasangan Mahmuzin Taher - Iskandar Budiman," ujar Jaka.
Tidak hanya Jaka, Tauhid, perwakilan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mendukung pencalonan Mahmuzin, juga menekankan pentingnya persatuan dalam memilih pemimpin. Menurutnya, dukungan dari koalisi partai, yakni PKS, Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB), sudah cukup kuat untuk membawa Mahmuzin Taher ke kursi kepemimpinan Meranti. "Intinya, jika kita sudah sepakat untuk memilih MT-IB (Mahmuzin Taher-Iskandar Budiman), maka selesailah sudah. PKS bersama rekan koalisi, Partai Golkar dan PBB," jelas Tauhid.
Dalam pidatonya, Mahmuzin Taher mengungkapkan visi besar yang ingin ia wujudkan untuk Kepulauan Meranti. Salah satu poin penting yang ia tekankan adalah perlunya lompatan besar dalam tata kelola ekonomi dengan menerapkan swastanisasi di berbagai sektor. "Saya ingin mengatur tata kelola niaga di Kepulauan Meranti, karena kita tahu daerah kita yang strategis ini. Saya yakin masing-masing kita punya pilihan, dan jika kita ingin berubah, maka kita butuhkan lompatan besar, kita butuh swastanisasi," ujar Mahmuzin.
Ia juga menyoroti permasalahan yang sering dihadapi oleh para sarjana muda di Meranti. Menurutnya, meskipun pemerintah menyediakan banyak program beasiswa, namun perhatian terhadap karir para lulusan setelah meraih gelar sarjana masih kurang. "Selama ini banyak program beasiswa pemerintah, tapi setelah gelar didapat, tidak diperhatikan di mana mereka akan bekerja. Saya ingin anak-anak setelah menjadi sarjana, bisa bekerja dan membantu keluarganya minimal," tambah Mahmuzin.
Salah satu warga, Rukmini, yang juga pendukung setia Mahmuzin sejak Pilkada sebelumnya, menyampaikan keluh kesahnya selama lima tahun terakhir. Ia mengaku kecewa dengan kondisi Kepulauan Meranti saat ini dan berharap Mahmuzin dapat membawa perubahan jika terpilih. "Saye 2019 lalu memilih bapak, namun Allah belum berkehendak, dan akhirnya kami semua menderita selama 5 tahun ini," ungkap Rukmini dengan nada penuh harapan.
Menanggapi pernyataan tersebut, Mahmuzin tidak tinggal diam. Ia merasa bahwa kekalahan di Pilkada sebelumnya merupakan beban moral yang harus ia tuntaskan. "Ini beban moral saye. Jika tahun ini saya diamanahkan, maka saye akan menuntaskan apa yang telah kita janjikan," tegas Mahmuzin, disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.
KI