Kabaran Meranti, — Iskandar Budiman, calon Wakil Bupati Kepulauan Meranti nomor urut 2, menggelar kampanye dialogis di Sungai Tohor. Dalam pidatonya, Iskandar menegaskan pentingnya mengutamakan kedaulatan rakyat sebagai dasar untuk mewujudkan perubahan. Ia mengajak masyarakat untuk melepaskan perbedaan politik dan menyamakan persepsi demi kepentingan bersama, Minggu (6/10).
"Kedaulatan rakyat harus kita utamakan jika kita inginkan perubahan. Lepaskan urusan warna, kita utamakan kepentingan masyarakat," ujar Iskandar. Ia menyatakan bahwa masyarakatlah yang seharusnya menjadi prioritas dalam segala kebijakan, terutama yang berkaitan dengan pembangunan dan kesejahteraan.
Dalam kesempatan tersebut, Iskandar menyoroti buruknya kondisi infrastruktur di Kepulauan Meranti. Ia menyampaikan bahwa selama 16 tahun terakhir, tidak ada perubahan signifikan terkait perbaikan infrastruktur, terutama kondisi jalan yang semakin memburuk. Menurutnya, infrastruktur yang baik merupakan fondasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kondisi infrastruktur hari ini, selama 16 tahun Meranti belum ada perubahan yang signifikan, kondisi jalan semakin hari semakin parah,” tegasnya. Ia pun menekankan bahwa pembangunan infrastruktur harus dimulai dari desa ke kota, memastikan akses yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
Iskandar juga memperkenalkan program unggulannya di sektor kesehatan, yaitu pengobatan gratis dan perbaikan fasilitas kesehatan. Ia menekankan pentingnya ketersediaan dokter dan obat-obatan yang berkualitas di setiap fasilitas kesehatan. Menurutnya, pelayanan kesehatan yang baik adalah kunci agar masyarakat bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
“Pelayanan kesehatan harus baik, dokter harus selalu siap, dan obat-obatan yang tersedia juga harus berkualitas. Dengan begitu, warga kita yang sakit akan segera sembuh,” tambah Iskandar. Program ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan yang layak.
Selain fokus pada infrastruktur dan kesehatan, Iskandar juga menyampaikan rencana pembangunan rumah dakwah di setiap desa. Rumah dakwah ini akan dibiayai oleh pemerintah daerah dan menjadi pusat kegiatan keagamaan di masing-masing desa. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya memperkuat peran agama dalam kehidupan masyarakat.
Iskandar juga membahas isu ketenagakerjaan di sektor sagu, komoditas utama Kepulauan Meranti. Ia menyampaikan keprihatinannya bahwa banyak anak-anak muda Meranti belum terserap sebagai tenaga kerja di perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk menciptakan 10.000 lapangan pekerjaan dalam lima tahun ke depan.
Sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan, Iskandar berencana menghidupkan kembali BUMDes yang akan dikontrol oleh BUMD. Ia berharap harga komoditas seperti sagu dapat diatur oleh pemerintah agar lebih stabil dan menguntungkan petani lokal. Menurutnya, banyak investor tertarik berinvestasi di Meranti, namun karena kurangnya dukungan dari pemerintah daerah, investasi tersebut belum terlaksana.
Dalam sesi tanya jawab, seorang pekerja sagu mengeluhkan pengelolaan tenaga kerja yang dinilai kurang serius. Menanggapi hal tersebut, Iskandar menyatakan bahwa ia berkomitmen untuk melakukan pengelolaan yang lebih profesional dan transparan. Ia juga berjanji akan mengelola kembali lahan-lahan yang ada di Meranti untuk kepentingan masyarakat luas, bukan pribadi.