Jadi Sorotan, Nama-Nama Tersohor yang Tidak Masuk Kabinet - (Foto: Tangkapan Layar YouTube)
Kabaran.Id, Jakarta - Berbagai nama yang diumumkan sebagai menteri, wakil menteri, dan kepala badan dalam kabinet baru. Beberapa nama memang sempat menjadi sorotan.
Beberapa tokoh yang tidak disebutkan dalam posisi-posisi tinggi itu justru telah menarik perhatian masyarakat. Seperti Raffi Ahmad, seorang publik figur dan pengusaha yang sering dibicarakan sebagai calon menteri atau wakil menteri, namun akhirnya tidak dimasukkan dalam kabinet.
Selain itu, tokoh agama Gus Miftah juga banyak diperbincangkan. Publik terkejut karena meskipun ia tidak menjadi wakil menteri, ia diberi tanggung jawab khusus sebagai Utusan Khusus Presiden untuk urusan kerukunan antaragama dan moderasi.
Hal ini menimbulkan banyak spekulasi, terutama karena nama-nama besar dari kalangan non-politik semakin mendapat perhatian dalam dinamika politik nasional.
Ini memberikan kesan bahwa kabinet Prabowo kali ini berusaha untuk merangkul berbagai elemen masyarakat, namun dengan pertimbangan strategis yang sangat selektif.
Agung Baskoro dalam pengamatannya sejumlah nama publik figur seperti Raffi Ahmad, Gus Miftah, dan Yovie Widianto sempat menjadi sorotan setelah dipanggil ke Kertanegara, namun saat pengumuman kabinet, mereka tidak masuk dalam jajaran menteri maupun wakil menteri.
"Banyak spekulasi mengenai peran yang mungkin akan mereka emban di pemerintahan Prabowo," ucapnya, 21 Oktober 2024.
Agung Baskoro mengungkapkan bahwa meskipun nama-nama tersebut belum diumumkan secara resmi, besar harapan bahwa mereka akan ditempatkan sesuai dengan kompetensi dan keahlian masing-masing.
"Gus Miftah, misalnya, sudah memberikan indikasi fokus pada moderasi beragama dan toleransi. Ada kemungkinan beliau akan diberi peran sebagai utusan khusus presiden di bidang keagamaan. Begitu pula dengan Raffi Ahmad, yang memiliki latar belakang di bidang ekonomi kreatif, mungkin akan dipercaya untuk mengurusi hal tersebut. Nama-nama ini dinilai potensial dan berkontribusi besar dalam kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres, sehingga wajar jika publik menantikan bagaimana peran mereka nanti," terangnya.
Namun, hingga kini arahan dari Prabowo terkait peran mereka masih ditunggu, dan para tokoh ini kemungkinan akan dilibatkan dalam bidang yang melampaui birokrasi formal.
Mereka tidak hanya mewakili kalangan selebritas atau tokoh agama, tetapi juga dianggap bisa membantu menggerakkan pemerintah dengan cara yang lebih inovatif.
Selain itu, pola rekrutmen kabinet kali ini juga menunjukkan adanya afiliasi profesional yang dekat dengan partai, seperti PDIP, tanpa harus menjadi kader utama partai tersebut.
"Nama-nama profesional seperti Budi Gunawan dan Sri Mulyani yang terafiliasi dengan PDIP juga memberikan indikasi adanya pola rekrutmen yang lebih beragam, termasuk kemungkinan kerjasama dengan partai lain seperti NasDem dalam bentuk selain kursi kabinet," tandasnya.
Editor: Warsono
Kontributor: Mas Bons