Kabaran Meranti – Mahmuzin Taher menggelar kampanye dialogis di Desa Sialang Pasung, Kabupaten Kepulauan Meranti, Senin (7/10). Dalam kesempatan tersebut, Mahmuzin menyoroti kondisi Kabupaten Kepulauan Meranti yang menurutnya masih jauh dari harapan setelah pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Menurutnya, hingga kini berbagai sektor di Meranti belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. “Miris melihat kondisi Meranti yang seharusnya lebih maju pasca-pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Banyak potensi yang belum tergarap dengan baik,” ujar Mahmuzin.
Mahmuzin menegaskan bahwa program-program yang ia bawa dalam kampanye ini akan difokuskan untuk memperbaiki tata kelola niaga di Meranti. Ia menekankan pentingnya reformasi tata kelola perdagangan untuk menstabilkan harga komoditas di daerah tersebut. “Tata kelola niaga menjadi fokus utama kita. Dengan memperbaiki ini, kita bisa menstabilkan harga komoditas dan memperkuat ekonomi lokal,” jelas Mahmuzin.
Ia juga menyinggung bahwa salah satu hambatan besar dalam pengembangan ekonomi Meranti adalah kurangnya minat investor asing. Menurutnya, akses yang terbatas menjadi salah satu penyebab utama yang membuat investor enggan masuk ke daerah tersebut. “Kita perlu membenahi akses agar minat investor meningkat. Dengan akses yang baik, saya yakin banyak investor mancanegara yang akan tertarik untuk berinvestasi di Meranti,” kata Mahmuzin.
Dalam visi dan misinya, Mahmuzin bersama dengan pasangannya Iskandar Budiman membawa jargon "Menebas Tuntas" yang mencerminkan tekadnya untuk menyelesaikan berbagai masalah di Kabupaten Kepulauan Meranti. Ia berharap, dengan perbaikan tata kelola niaga, daerah tersebut bisa menjadi pusat perdagangan yang kompetitif dan mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia. “Jargon 'Menebas Tuntas' ini bukan sekadar slogan, tapi komitmen untuk merapikan segala hal yang selama ini menghambat kemajuan Meranti,” tegasnya.
Selain fokus pada tata kelola niaga, Mahmuzin juga menawarkan solusi untuk masalah pengangguran di Meranti, khususnya bagi para lulusan sarjana. Ia memperkenalkan program pendidikan vokasi dengan target “Satu Rumah Satu Sarjana.” Program ini bertujuan untuk memberikan keterampilan praktis bagi para lulusan agar mereka lebih siap terjun ke dunia kerja. “Hari ini banyak sarjana di Meranti, tapi mereka kesulitan mencari pekerjaan. Pendidikan vokasi ini akan membantu mereka mendapatkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri,” tambah Mahmuzin.
Program pendidikan vokasi ini juga diharapkan dapat menjadi solusi bagi para keluarga di Meranti untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan adanya program ini, Mahmuzin berharap setiap rumah tangga memiliki minimal satu orang sarjana yang berdaya saing tinggi di dunia kerja. Ia meyakini, melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, Kabupaten Kepulauan Meranti akan mampu memperbaiki kondisi sosial dan ekonominya. “Pendidikan vokasi ini bukan hanya soal mendapatkan pekerjaan, tetapi juga soal menciptakan peluang kerja baru di daerah,” ujarnya.
Kampanye dialogis ini disambut antusias oleh warga Desa Sialang Pasung. Banyak yang berharap program-program yang ditawarkan Mahmuzin dapat segera diwujudkan, mengingat kondisi ekonomi Meranti yang masih sulit. Beberapa warga menyampaikan harapan agar perbaikan akses dan pendidikan vokasi ini benar-benar bisa mengubah nasib mereka. “Kami butuh perubahan, dan semoga program yang dijanjikan ini bisa benar-benar terealisasi,” ujar salah satu warga yang hadir dalam kampanye tersebut.
Mahmuzin Taher menutup kampanyenya dengan janji untuk terus berjuang demi kepentingan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti. Ia mengajak warga untuk mendukung program-program yang telah disiapkannya dan bersama-sama mewujudkan Meranti yang lebih sejahtera. “Saya tidak bisa melakukannya sendiri. Dukungan masyarakat sangat penting agar visi ini bisa tercapai. Mari kita bangun Meranti yang lebih baik bersama-sama,” tutup Mahmuzin.
KI