Kabaran Meranti,- Isu kampanye hitam mengemuka melalui postingan di media sosial Facebook oleh akun anonim yang tidak menampilkan identitas asli. Postingan tersebut berisi narasi yang menggiring opini negatif terhadap pasangan calon Bupati Nomor urut 2, Mahmuzin Taher dan Iskandar Budiman. Salah satu konten yang diunggah adalah video baliho pasangan tersebut yang dilempari tanah, dengan lokasi kejadian di Jalan Suak Baru, Desa Banglas, Kecamatan Tebingtinggi.
Selain video tersebut, akun anonim ini juga menuduh Mahmuzin tidak membayar uang konsumsi dan tidak membawa buah tangan saat melakukan kampanye di rumah salah satu warga. Tuduhan ini menyebar dengan cepat, menimbulkan beragam reaksi dari warganet, dan menyebabkan suasana kampanye di wilayah tersebut menjadi lebih panas.
Mahmuzin Taher menanggapi tuduhan tersebut dengan tegas, menyatakan bahwa dalam setiap kegiatan kampanye, ia selalu berusaha mematuhi aturan yang berlaku serta menjunjung tinggi etika dan sopan santun terhadap masyarakat. Ia menilai bahwa tuduhan tersebut adalah bentuk fitnah yang dapat menyesatkan masyarakat jika tidak segera diluruskan.
"Saya selalu memastikan setiap langkah dalam kampanye mengikuti prosedur dan menghormati warga yang saya temui. Tuduhan yang disebarkan akun anonim itu sangat merugikan dan tidak berdasar," ungkap Mahmuzin kepada media.
Mahmuzin dan tim kampanyenya menyatakan akan mengambil langkah hukum jika akun tersebut terbukti menyebarkan informasi palsu yang merugikan citra pasangan calon. Mereka berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menyaring informasi yang beredar di media sosial dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang belum tentu kebenarannya.
Fenomena kampanye hitam di media sosial bukanlah hal baru, terutama menjelang pemilihan umum. Tim Kuasa HukumMT-IB, mengingatkan bahwa kampanye hitam dapat berdampak buruk pada proses demokrasi, karena informasi yang disebarkan seringkali tidak terverifikasi dan bertujuan merusak reputasi lawan politik.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mencari informasi dari sumber yang kredibel, sehingga tidak terjebak dalam arus informasi yang tidak jelas asal-usulnya. Dalam situasi kampanye yang semakin panas, bijak dalam bermedia sosial menjadi kunci untuk menjaga suasana tetap kondusif.
Hingga saat ini, video dan tuduhan tersebut masih menjadi topik perbincangan hangat di dunia maya. Mahmuzin berharap klarifikasi yang ia sampaikan dapat meredakan ketegangan dan mengembalikan fokus kampanye pada program kerja yang ingin ia tawarkan kepada masyarakat.