%20(1)-min.png)
Kabaran Jakarta, -- Sebanyak empat orang terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di antara mereka adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel). Keempatnya tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Senin (7/10) malam.
Keberangkatan mereka ke KPK diikuti dengan pengawalan ketat dari sejumlah personel KPK dan aparat kepolisian. Hal yang tidak biasa, keempat orang tersebut langsung mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK begitu tiba di gedung dwiwarna tersebut sekitar pukul 19.50 WIB.
Seluruh tersangka tampak mengenakan masker, berupaya menghindari sorotan kamera media yang sudah menunggu di lokasi. Setibanya di gedung KPK, mereka langsung dibawa ke lantai dua untuk menjalani pemeriksaan lanjutan tanpa memberikan pernyataan kepada pers.
Sebelumnya, dua orang lainnya yang turut terjaring OTT sudah tiba lebih dulu di Gedung KPK. Dengan demikian, total terdapat enam orang yang diamankan, terdiri dari empat penyelenggara negara dan dua pihak swasta.
OTT kali ini turut mengamankan uang lebih dari Rp10 miliar, yang diduga terkait dengan kasus suap dalam proyek pengadaan barang dan jasa (PBJ). Proyek ini melibatkan penunjukan langsung pelaksana proyek, di mana sejumlah fee diduga diminta oleh para penyelenggara negara.
"Biasa perkara PBJ [Pengadaan Barang dan Jasa], penunjukan pelaksana proyek dengan permintaan sejumlah fee oleh penyelenggara negara menjadi praktik yang lazim dalam PBJ," ujar Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam pesan tertulis, dikutip CNN Indonesia Senin (7/10).
KPK terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih jauh praktik korupsi yang melibatkan oknum pejabat di lingkungan pemerintahan tersebut. Kasus ini menjadi salah satu langkah KPK dalam memberantas korupsi yang merugikan negara.
Sumber : CNN Indonesia
Editor : KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
