Kabaran Meranti,- Calon Wakil Bupati Kepulauan Meranti nomor urut 2, Iskandar Budiman, menyoroti lemahnya tata kelola pemerintahan di Kepulauan Meranti yang mengakibatkan potensi alam daerah tersebut belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dalam kampanye dialogis di Desa Batin Suir, Tebingtinggi Timur, Iskandar menyebutkan bahwa Meranti memiliki berbagai sumber daya alam yang belum dioptimalkan pengelolaannya.
"Meranti ini kaya, tapi belum ditata dengan baik, belum dikelola dengan baik," ungkap Iskandar Budiman. Ia menekankan bahwa Meranti memiliki beragam komoditas unggulan seperti sagu, kelapa, karet, dan pinang yang memiliki potensi besar jika dikelola secara optimal. Selain itu, daerah ini juga memiliki kekayaan sumber daya tambang, termasuk minyak bumi, pasir silika, dan timah yang bernilai tinggi.
Iskandar menilai bahwa lemahnya tata kelola ini menjadi penghambat utama bagi kemajuan ekonomi daerah. Padahal, menurutnya, dengan potensi yang dimiliki, Meranti seharusnya bisa menjadi daerah yang lebih makmur dan memberikan manfaat besar bagi masyarakatnya. Namun, kurangnya perhatian dan tata kelola yang baik membuat potensi ini terabaikan.
Ia juga menekankan perlunya kebijakan yang lebih fokus pada pengelolaan potensi alam. “Kita punya banyak sumber daya, tapi jika tidak dikelola dengan baik, kita hanya melihat potensi tanpa manfaat,” ujar Iskandar. Ia berharap pemerintahan ke depan bisa lebih serius dalam menata dan mengelola sumber daya alam tersebut.
Menurutnya, pengelolaan yang baik tidak hanya akan meningkatkan perekonomian masyarakat tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi penduduk lokal. “Jika potensi ini dikelola dengan baik, maka dampaknya akan langsung dirasakan oleh masyarakat,” tambahnya.
Iskandar mengajak masyarakat Meranti untuk mendukung calon pemimpin yang memiliki visi pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Ia yakin bahwa dengan tata kelola yang lebih baik, Meranti akan mampu menjadi daerah yang mandiri secara ekonomi dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat.
KI