KABARAN JAKARTA – Pengamat geopolitik global, Tengku Zulkifli Usman, menegaskan bahwa Indonesia harus berperan sebagai promotor utama dalam membangunkan negara-negara Arab dan dunia Islam terkait isu Palestina. Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin kesadaran kolektif dalam memerdekakan Palestina dan mengisolasi Israel dari kancah pergaulan internasional.
"Kita ingin Indonesia menjadi promotor dan leader baru Dunia Islam," ujar Tengku Zulkifli Usman dalam diskusi Gelora Talks bertajuk Respon Nitizen Arab terhadap Sikap Indonesia tentang Palestina, Rabu (20/11/2024).
Langkah Strategis Indonesia
Tengku Zulkifli menyoroti pidato Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Anis Matta, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi, 10-11 November 2024. Pidato tersebut mengguncang dunia dan menjadi momentum strategis bagi Indonesia.
"Apa yang sudah dimulai Pak Anis Matta harus semakin bergulir dalam lima tahun ke depan. Banyak hal strategis yang bisa dilakukan Indonesia, karena ini merupakan amanat konstitusi," jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Israel melalui Perdana Menteri Benyamin Netanyahu mungkin akan menggunakan Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, untuk menekan Presiden Prabowo Subianto agar melakukan normalisasi hubungan.
"Israel bisa jadi akan memanfaatkan Trump untuk menekan Pak Prabowo. Kita berharap Presiden tidak tergoda," katanya.
Geopolitical Pressure dan Diplomasi
Tengku Zulkifli menilai bahwa kemerdekaan Palestina dapat dicapai jika Indonesia memainkan peran aktif melalui geopolitical pressure dan geopolitics approach. Hal ini mencakup upaya menekan Israel sekaligus menggalang solidaritas negara-negara Arab.
"Yang dibutuhkan Palestina adalah tekanan geopolitik dan pendekatan strategis untuk menyatukan negara-negara Arab. Semua itu bisa dilakukan Indonesia," tegasnya.
Aktivis kemanusiaan dan pendiri Nusantara Palestina Center, Abdillah Onim, mengungkapkan rasa terima kasih masyarakat Palestina dan Arab atas sikap tegas Indonesia di KTT OKI-Liga Arab.
"Indonesia bukan negara tetangga Palestina, tetapi cintanya luar biasa. Pidato Wamenlu Anis Matta memotivasi masyarakat dunia Islam," ujar Abdillah yang akrab disapa Bang Onim.
Ia juga menyoroti minimnya aksi dari negara-negara Arab, yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam membela Palestina. "Israel jelas melakukan genosida terhadap warga Gaza, tetapi negara-negara Arab hanya diam. Israel itu lebih jahat dari jahiliyah," tambahnya.
Bang Onim mengaku telah bertemu dengan Wamenlu Anis Matta untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas nama bangsa Palestina. Selain itu, Anis Matta juga direncanakan bertemu dengan Presiden Mesir untuk membuka pintu perbatasan guna menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza pada Desember mendatang.
Diplomat senior Yuli Mumpuni Widarso menilai Anis Matta memiliki kapasitas lebih dari seorang diplomat. Menurutnya, Prabowo Subianto telah mengirimkan orang yang tepat untuk menyuarakan aspirasi umat Islam.
"Pidato Wamenlu Anis Matta mewakili suara umat Islam sedunia, terutama ketika negara-negara Arab tidak berani bersikap tegas," ujar Yuli Mumpuni.
Sebagai mantan Dubes RI untuk Aljazair dan Spanyol, ia mendorong peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar Palestina dapat menjadi anggota penuh dan merdeka.
"Indonesia harus lebih aktif lagi menggalang dukungan. Saat ini sudah ada banyak negara yang mendukung kemerdekaan Palestina, tetapi perlu lebih banyak lagi," pungkasnya.