Kabaran Jakarta,- Badan Gizi Nasional bersiap meluncurkan uji coba program makan bergizi gratis di 100 titik pada akhir 2024. Program ini bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat kurang mampu dan anak sekolah, terutama di Pulau Jawa, guna mendukung kesehatan dan gizi anak-anak.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa Kementerian Keuangan telah menyetujui pendanaan untuk operasional dan uji coba program ini. “Alhamdulillah, pada 2024 kami mendapat komitmen untuk dana operasional dan piloting dari Direktorat Jenderal Anggaran (Kemenkeu),” ujar Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Uji coba ini akan melibatkan titik-titik tertentu yang tersebar di Indonesia, dengan fokus utama di Pulau Jawa. Dadan menambahkan bahwa pilot project tersebut akan mengadaptasi uji coba serupa yang pernah diterapkan di Warung Kiara, Sukabumi, dan Bojong Koneng, Bogor. “Meski dilakukan di 100 titik dari Sabang hingga Merauke, Pulau Jawa akan jadi prioritas karena populasi sekolah terbanyak ada di sana,” jelasnya.
Badan Gizi Nasional juga merancang tiga skema penyaluran makanan dalam proyek ini. Pertama, dengan membangun central kitchen atau dapur pusat di titik-titik terpusat. Kedua, mendirikan dapur pusat di sekolah atau pesantren yang memiliki minimal 2.000 siswa. Ketiga, distribusi makanan akan mencakup daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu singkat.
Dadan mengungkapkan rencana menggunakan teknologi vakum untuk makanan yang dapat bertahan hingga satu tahun. Dengan metode ini, pengiriman ke daerah terpencil bisa dilakukan secara berkala, baik mingguan atau bulanan, dengan menu yang beragam dan makanan siap santap.
Di akhir November atau awal Desember 2024, Badan Gizi Nasional menargetkan menerima Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) untuk memulai program ini.