KABARAN JAKARTA– Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, mengumumkan lima fokus utama penggunaan Dana Desa tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan dalam sosialisasi Peraturan Menteri Desa (Permendesa) Nomor 2 Tahun 2025, yang dilakukan secara virtual bersama Wakil Menteri Desa, Ahmad Riza Patria, dan para Kepala Desa dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, serta Jambi.
Yandri menyebutkan bahwa sejak 2015, total Dana Desa yang telah digelontorkan pemerintah mencapai Rp610 triliun. "Kemendes PDT telah berusaha maksimal dalam memastikan pemanfaatan Dana Desa memberikan dampak signifikan bagi pembangunan desa," ujarnya, Kamis (9/1/2025).
Lima Fokus Utama Dana Desa 2025
1. Penanganan Kemiskinan Ekstrem
Sebanyak 15 persen dari total Dana Desa akan dialokasikan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Jika tidak ada kasus kemiskinan ekstrem, penggunaan dana akan diarahkan pada kebutuhan lain sesuai petunjuk teknis (Juklak dan Juknis).
2. Penguatan Desa Tanggap Perubahan Iklim
Desa-desa didorong untuk lebih adaptif terhadap perubahan iklim melalui penguatan infrastruktur dan program ramah lingkungan.
3. Peningkatan Layanan Kesehatan dan Pencegahan Stunting
Yandri menekankan pentingnya memperhatikan desa dengan angka stunting yang tinggi. "Stunting adalah kata kunci dalam membangun bangsa yang sehat dan kompetitif," tegasnya.
4. Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan
Sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, sekurang-kurangnya 20 persen Dana Desa dialokasikan untuk program ketahanan pangan. Juknis dan Modul Desa Tematik terkait hal ini akan dirilis pada 14 Januari 2025 saat Hari Desa dan Kick Off Festival Bangun Desa.
5. Pengembangan Potensi Desa dan Transformasi Digital
Fokus ini mencakup pengembangan desa wisata, desa ekspor, dan implementasi teknologi digital meskipun 22 ribu desa masih belum memiliki akses sinyal. Dana juga akan diarahkan untuk pembangunan berbasis padat karya tunai dan penggunaan bahan baku lokal.
Sebagai bagian dari upaya mendorong partisipasi desa, Kemendes akan menyelenggarakan Festival Bangun Desa 2025, dengan puncak pelaksanaan pada Agustus 2025. Seluruh desa di Indonesia, sebanyak 75.260 desa, diharapkan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti Lomba Pemuda Pelopor Desa dan Desa Tematik.
Yandri menegaskan bahwa seluruh penggunaan Dana Desa harus melalui musyawarah desa yang transparan dan bebas dari praktik korupsi. "Keputusan penggunaan dana tidak boleh ada kongkalikong. Ini adalah amanah untuk mewujudkan percepatan kesejahteraan masyarakat desa," tandasnya.
Setelah sosialisasi, Yandri dan Ahmad Riza Patria berdiskusi dengan para Kepala Desa untuk mendengarkan langsung tantangan yang dihadapi, terutama di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Jambi.
Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pembangunan desa yang inklusif, berdaya saing, dan mampu menghadapi tantangan global.