KABARAN MERANTI – Perayaan Imlek 2025 di Kota Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau, berlangsung meriah dengan berbagai acara spektakuler seperti Festival Perang Air (Cian Cui), Carnival Night, dan Festival Lampion. Selain menjadi ajang pelestarian budaya, festival ini turut berperan dalam meningkatkan perekonomian dan memperkenalkan Meranti sebagai destinasi wisata unggulan.
Anggota DPRD Kepulauan Meranti, Cuncun, SE, M.Si, menegaskan bahwa festival ini merupakan salah satu program prioritas yang terus ia perjuangkan. "Festival Perang Air, Carnival Night, dan Festival Lampion bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum besar bagi masyarakat Meranti. Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, perekonomian lokal turut terdorong. Ini adalah bukti nyata bagaimana budaya dapat menjadi penggerak ekonomi," ujarnya.
Festival ini juga mencerminkan keberagaman budaya di Meranti. Sebagai daerah dengan masyarakat multi etnis, acara ini menjadi simbol persatuan dan kebersamaan. "Kepulauan Meranti adalah miniatur keberagaman Indonesia. Festival ini menjadi ajang kebersamaan bagi semua masyarakat, tanpa memandang latar belakang. Tradisi dan budaya yang kita lestarikan ini justru menjadi perekat sosial yang memperkuat identitas daerah," tambah Cuncun.
Festival Perang Air tetap menjadi daya tarik utama, di mana masyarakat dari berbagai latar belakang berpartisipasi dalam perang air yang melambangkan kebersamaan dan kebahagiaan. Tradisi khas masyarakat Tionghoa Selatpanjang ini telah berkembang menjadi magnet wisata, menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya.
Carnival Night semakin memperkaya suasana perayaan dengan parade kostum, pertunjukan seni, tarian tradisional, serta atraksi musik yang memikat wisatawan. Ditambah dengan Festival Lampion yang memukau, acara ini menjadi simbol harapan dan keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa.
Dengan semakin besarnya potensi wisata, Cuncun berharap pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat terus mendukung pengembangan festival ini agar semakin dikenal secara nasional dan internasional. "Kami ingin menjadikan rangkaian perayaan Imlek ini sebagai ikon wisata unggulan Kepulauan Meranti. Dengan pengelolaan yang lebih profesional dan promosi yang lebih luas, saya yakin festival ini bisa menjadi daya tarik wisata utama di Indonesia," ujarnya.
Ke depan, pengembangan infrastruktur, promosi digital, serta keterlibatan komunitas dan pelaku usaha menjadi faktor kunci agar festival ini terus berkembang. Dukungan penuh dari berbagai pihak akan memastikan festival ini tidak hanya sebagai tradisi budaya, tetapi juga sebagai penggerak utama ekonomi daerah.
Dengan konsep yang semakin inovatif dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, perayaan Imlek di Kepulauan Meranti diharapkan mampu terus menarik perhatian wisatawan dan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah.
Laporan : Khayril Z
Editor : KI