Film Tetegow Resmi Diluncurkan, Kopiah Meranti Angkat Budaya Lokal

 

 

Kabaran Meranti,- Kabupaten Kepulauan Meranti kini semakin dikenal melalui industri kreatif dengan peluncuran perdana film Tetegow oleh komunitas Kopiah Meranti. Acara pemutaran perdana berlangsung meriah pada Sabtu (22/2) malam di Gedung Sport Center Afifa, dihadiri ratusan penonton.  

Sutradara Tetegow, M. Syahren S.IP atau yang akrab disapa Bang Bero, mengungkapkan antusiasme tinggi dari masyarakat terhadap film ini. "Tiket yang terjual mencapai 500 lembar. Ini menunjukkan apresiasi yang luar biasa terhadap karya anak daerah," ujarnya.  

Bang Bero berharap kehadiran film ini dapat menjadi pemacu semangat bagi generasi muda Meranti untuk terus berkarya. "Melalui komunitas Kopiah, kami ingin memperkenalkan budaya Melayu lokal Meranti ke masyarakat luas," tambahnya.  

Film Tetegow menghadirkan sejumlah aktor lokal berbakat, di antaranya Mastura sebagai Putri Bunian, T. Harzwin sebagai Jang, Ardi sebagai Ketot, Efrizon sebagai Ngahjon, Solihin sebagai Wak Sonjung, serta Hanafi sebagai Pak Itam, dan juga artis lainnya  

Produser Tetegow, Antoni Shidarta, SH, MH, menegaskan bahwa film ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana promosi daerah. "Kami berharap Tetegow bisa membawa nama Kabupaten Kepulauan Meranti ke tingkat nasional, bahkan mancanegara," ungkapnya.  

Melalui film ini, Kopiah Meranti ingin menampilkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang ada di Kepulauan Meranti. "Kami ingin memperlihatkan bahwa Meranti memiliki potensi besar dalam dunia perfilman dan budaya yang layak diperkenalkan lebih luas," kata Antoni.  

Peluncuran Tetegow mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat yang antusias menyaksikan film ini. Dengan semangat kreativitas, komunitas Kopiah Meranti berkomitmen untuk terus menghasilkan karya-karya yang dapat mengangkat budaya lokal ke kancah lebih luas.  

Film Tetegow diharapkan menjadi langkah awal bagi industri perfilman di Meranti untuk berkembang dan memberikan kontribusi bagi promosi daerah serta pengembangan ekonomi kreatif di wilayah tersebut.

KI