KABARAN MERANTI – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Kepulauan Meranti mengkritik kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) setempat di bawah kepemimpinan Muhammad Rudi atau Rudi Tanjung. Mereka menilai KNPI tidak aktif dalam membina organisasi kepemudaan dan tidak pernah melibatkan PMII dalam berbagai kegiatan.
Ketua PMII Kepulauan Meranti, Afir Dermawan, menyampaikan keresahannya terkait minimnya peran KNPI dalam mendukung pemuda di daerah tersebut. "Selama ini, KNPI di bawah Rudi Tanjung tidak menjalankan fungsinya sebagai wadah kepemudaan. Kami dari PMII tidak pernah merasa dinaungi oleh KNPI, bahkan ada kader kami, Sahabat Supridaua, yang menjadi bendahara, tetapi tidak pernah dilibatkan dalam kepengurusan," ujar Afir kepada wartawan, Rabu (5/2/2025).
Selain itu, Afir menyoroti keterlambatan Musyawarah Daerah (Musda) KNPI yang seharusnya digelar sejak 2023, tetapi baru akan dilaksanakan pada Februari 2025. "Ini kepengurusan yang paling parah. Oleh karena itu, dalam Musda nanti, kami akan menolak laporan pertanggungjawaban kepengurusan KNPI periode 2019-2023," tegasnya.
Menurut Afir, KNPI seharusnya menjadi wadah bagi pemuda untuk berkembang dan berkontribusi bagi daerah. Namun, ia menilai organisasi tersebut tidak berjalan dengan baik, sehingga menimbulkan kegelisahan di kalangan pemuda Meranti.
PMII Meranti menyambut baik rencana Musda yang dijadwalkan pada 15 Februari 2025. Afir berharap Musda kali ini melahirkan pemimpin yang lebih energik dan peduli terhadap kepentingan pemuda. "Kami butuh sosok pemuda yang benar-benar mengayomi juniornya dan memikirkan masa depan pemuda Meranti," ujarnya.
Afir juga mengimbau agar para perwakilan Pimpinan Kecamatan (PK) KNPI se-Kepulauan Meranti, serta organisasi masyarakat (Ormas) dan organisasi kepemudaan (OKP) yang memiliki hak suara, memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif. "Pilihlah pemimpin yang bisa membawa perubahan dan menjadi agen perubahan bagi pemuda," katanya.
Ia berharap kepengurusan KNPI ke depan dapat lebih terbuka dan tidak mengedepankan ego dalam memimpin. "Kami tidak ingin pemuda dan pemudi di Meranti kebingungan mencari wadah untuk berkonsultasi dan mendukung kegiatan kepemudaan. Jangan hanya mementingkan kepentingan pribadi, tetapi pikirkanlah nasib pemuda di daerah kita ini," tandas Afir.
PMII Meranti menegaskan akan terus mengawal jalannya Musda KNPI demi memastikan organisasi tersebut kembali ke fungsinya sebagai wadah aspirasi dan pengembangan pemuda di Kepulauan Meranti.