%20(1)-min.png)
KABARAN MERANTI– Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selatpanjang bekerja sama dengan Dewan Mahasiswa (DEMA) STAI Nurul Hidayah menggelar penyuluhan bahaya narkoba bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Kegiatan i .ni berlangsung di Aula Lapas Selatpanjang sebagai upaya menciptakan lingkungan bebas narkoba di dalam lapas, Kamis (20/3).
Kegiatan ini dihadiri oleh Ariston Turnip dari Kemenkumham Riau, Afrizal Cik selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti, Ketua DEMA STAI Nurul Hidayah Faizul, serta Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka. KPLP) Selatpanjang Syofri Mulyadi.
Syofri Mulyadi menekankan pentingnya sinergi dalam meningkatkan kesadaran WBP tentang bahaya narkoba. "Kami berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan WBP dan membangun kerja sama dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh Ariston Turnip, yang membahas aspek hukum serta konsekuensi penyalahgunaan narkoba. Ia menegaskan bahwa lapas bukan sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi juga sarana pembinaan. "Kita ingin menciptakan lingkungan yang benar-benar bebas narkoba, bukan hanya bagi warga binaan, tetapi juga petugas," katanya.
Sementara itu, Afrizal Cik menyoroti peran nilai-nilai adat Melayu dalam membentuk benteng moral. Ia mencontohkan tokoh besar seperti Buya Hamka, yang tetap berkarya meskipun pernah menjalani masa tahanan.
Acara ditutup dengan ceramah Ramadan oleh Ustadz Saiful Zakaria, yang mengajak para WBP menjadikan Ramadan sebagai momentum memperbaiki diri. Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama dan berbuka puasa antara WBP, pihak Lapas, dan DEMA STAI Nurul Hidayah.
Ketua DEMA STAI Nurul Hidayah, Faizul, berharap penyuluhan ini dapat memberikan pemahaman mendalam bagi WBP. "Kami ingin mereka memiliki tekad kuat untuk tidak kembali terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba setelah bebas nanti," tutupnya.
KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
