%20(1)-min.png)
KABARAN JAKARTA,– Kasus dugaan penipuan tiket perjalanan umrah oleh PT Barokah Haromain Wisata (BHW) semakin meluas. Salah satu korban terbaru, H. Hasan asal Sampang, Madura, mengaku mengalami kerugian lebih dari Rp1 miliar akibat dugaan penipuan yang dilakukan oleh Direktur PT BHW, Hj. Mu’rifah (41), deng 75an bantuan H. Ashadi (50).
Menurut H. Hasan, ia tertarik membeli 119 tiket umrah seharga Rp14,5 juta per lembar setelah dikenalkan oleh Ashadi kepada Mu’rifah. Total uang yang telah disetorkan mencapai lebih dari Rp1 miliar, termasuk untuk pembayaran hotel di Makkah dan Madinah, visa, serta layanan katering di Surabaya. Namun, setelah pembayaran lunas, tiket yang dijanjikan tak kunjung diberikan.
"Kami sudah melunasi pembayaran, tetapi tiketnya tidak ada. Kami sangat dirugikan karena semuanya tidak sesuai kesepakatan," ujar H. Hasan di Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Upaya korban untuk meminta pengembalian dana belum membuahkan hasil. Sebagian uang memang telah dikembalikan, tetapi jumlahnya jauh lebih kecil dibandingkan dana yang telah disetorkan.
Selain H. Hasan, korban lain yang mengalami kejadian serupa adalah Hj. Umi Hindun. Ia juga menyayangkan lambannya proses hukum terhadap Mu’rifah dan Ashadi. Bahkan, ia menyebut ada korban dari Kalimantan Selatan yang mengalami kerugian hingga Rp2 miliar lebih.
H. Hasan telah melaporkan kasus ini ke Polresta Surabaya sejak Maret 2024, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang signifikan. Jika dalam waktu dekat belum ada perkembangan, ia berencana membawa kasus ini ke Bareskrim Mabes Polri.
"Kami sudah serahkan semua bukti, tapi belum ada tindakan tegas. Jika bulan ini tidak ada respons, kami akan melapor ke Bareskrim Mabes Polri," tegasnya.
Para korban juga meminta pemerintah, termasuk Kementerian Agama dan Presiden Prabowo Subianto, untuk menutup PT BHW agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban penipuan serupa.
KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
