 |
| Skandal NCD Unibank: Klaim Hary Tanoe Sebagai Perantara Mulai Terbantahkan (Foto: Antara) |
Kabaran.Id, - Kasus dugaan sertifikat deposito bodong yang menyeret nama Bambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe semakin menarik perhatian.
MNC Asia Holding sebelumnya mengklaim bahwa Hary Tanoe hanya bertindak sebagai perantara dalam transaksi ini, namun fakta-fakta yang muncul mulai membantah klaim tersebut.
NCD atau Negotiable Certificate of Deposit merupakan surat berharga yang bersifat atas bawa (to bearer), yang berarti pemegang sah surat tersebut memiliki hak untuk mencairkannya.
Dalam kasus ini, Hary Tanoe disebut sebagai pihak yang menawarkan NCD miliknya kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) dalam skema pertukaran dengan Medium Term Note (MTN) dan obligasi CMNP pada 1999.
Namun, pada 22 Agustus 2002, NCD yang diserahkan Hary Tanoe gagal dicairkan karena Bank Unibank, penerbit NCD tersebut, telah dinyatakan sebagai Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU) pada Oktober 2001.
Lebih jauh, NCD tersebut diduga tidak sah karena tidak memenuhi ketentuan Bank Indonesia, termasuk penerbitan dalam mata uang dolar AS dan jatuh tempo lebih dari dua tahun.
Akibatnya, CMNP mengalami kerugian hingga Rp103,4 triliun. Perusahaan ini pun mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat serta melaporkan Hary Tanoe ke Polda Metro Jaya atas dugaan pemalsuan sertifikat deposito.
Di sisi lain, MNC Asia Holding tetap bersikeras bahwa Hary Tanoe tidak terlibat langsung dalam penerbitan NCD tersebut.
Namun, dengan adanya bukti-bukti baru, kasus ini masih akan terus bergulir, membuka peluang bagi pengungkapan lebih lanjut terkait dugaan skandal keuangan ini. *
Editor: Mas Bons
