%20(1)-min.png)
Kabaran Jakarta — Sekretaris Jenderal Barisan Rakyat Jokowi Presiden (Bara JP), Relly Reagan, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Hasan Nasbi dari jabatannya sebagai Kepala Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO). Desakan ini muncul menyusul tanggapan kontroversial Hasan terkait teror kepala babi ke kantor redaksi Tempo.
“Komunikasi pemerintah saat ini tidak satu suara, tidak komunikatif, dan berulang kali blunder. Hasan Nasbi harus dicopot,” tegas Relly saat dihubungi media, Sabtu (5/4/2025).
Relly menilai pernyataan Hasan soal kepala babi—yang menyarankan agar benda tersebut "dimakan saja"—telah menyinggung akal sehat publik dan mencoreng wajah komunikasi pemerintahan Presiden Prabowo.
Menurutnya, pernyataan itu tidak menunjukkan empati terhadap kebebasan pers yang saat ini sedang mendapat ancaman nyata. "Ini menyangkut ruang demokrasi. Pemerintah harusnya menjamin keamanan pers, bukan malah menyepelekan," tegas Relly.
Ia juga mengutuk keras aksi teror yang dikirim ke kantor Tempo. Menurutnya, tindakan itu adalah bentuk intimidasi yang anti-demokrasi dan patut diusut tuntas oleh aparat penegak hukum.
Senada dengan Relly, pendiri Partai Gerindra Rahmat Harahap juga sebelumnya menyarankan Presiden Prabowo untuk merombak posisi Kepala PCO. Rahmat menilai Hasan telah melakukan kesalahan fatal dalam merespons insiden teror terhadap Tempo.
“Sikap Kepala PCO semestinya mencerminkan empati dan menjunjung tinggi kebebasan pers. Dia mewakili wajah Presiden di ruang publik,” ujar Rahmat kepada Tempo, Rabu (2/3/2025).
Seperti diketahui, pekan lalu Tempo menerima beberapa bentuk teror: mulai dari paket kepala babi tanpa telinga, bingkisan berisi tikus mati, hingga kejahatan digital berupa doxing terhadap jurnalis Francisca Christy Rosana, host siniar Bocor Alus.
Kecaman publik terus mengalir terhadap tanggapan Hasan yang dinilai tidak pantas dalam konteks situasi serius tersebut. Kritik terhadap Hasan Nasbi kini tak hanya datang dari kalangan aktivis, tapi juga dari lingkaran pendukung pemerintah sendiri.
Penulis: Syafrudin Budiman SIP
Editor : KI
%20(1)-min.png "Redaksi")
