KABARAN BENGKALIS – Warga Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis digegerkan dengan kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berujung maut, Minggu (13/4/2025) sore. Seorang wanita bernama Susilawati (34) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya usai diduga dibacok oleh suaminya sendiri menggunakan kapak.
Kapolsek Bantan melalui keterangan resminya menyebutkan bahwa peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 16.30 WIB di Jalan Gajah Mada RT 01 RW 03 Desa Bantan Tengah. Diduga, pelaku berinisial N (37), yang tak lain adalah suami korban, tega menghabisi nyawa istrinya setelah terlibat cekcok soal masalah rumah tangga.
“Dari keterangan awal, perkelahian dipicu persoalan gadai handphone. Pelaku lalu mengambil kapak dari bawah lemari makan dan mengayunkannya ke arah leher korban sebanyak dua kali,” ujar Kapolsek Bantan, Senin (14/4/2025).
Setelah melakukan aksi kejam tersebut, pelaku berjalan menuju rumah paman korban, Umar, dan mengakui perbuatannya sambil menyerahkan kapak yang digunakan. Tak lama berselang, adik korban, Astuti, langsung melapor ke Polsek Bantan. Tim piket segera bergerak ke lokasi kejadian, mengamankan pelaku serta menyita barang bukti.
“Pelaku dan barang bukti berupa satu buah kapak dan pakaian korban sudah diamankan. Jenazah korban juga sudah dievakuasi ke RSUD Bengkalis untuk keperluan visum,” tambah Kapolsek.
Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa pasangan suami istri tersebut kerap terlibat pertengkaran. Mereka juga telah dikaruniai seorang anak perempuan berusia 13 tahun.
Polsek Bantan saat ini masih melakukan pendalaman kasus, termasuk memeriksa para saksi dan mengumpulkan bukti tambahan guna proses hukum lebih lanjut.
“Perkara ini akan ditangani sesuai hukum yang berlaku. Kami pastikan proses penegakan hukum berjalan transparan dan profesional,” tegas Kapolsek.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan urgensi penyelesaian konflik dalam rumah tangga secara damai, serta pentingnya peran keluarga dan lingkungan sekitar untuk mendeteksi potensi kekerasan sejak dini.
Reporter : T. Harzuin
Editor : KI